SUKABUMITREN.COM - Hari-hari ini, rasa sedih dan prihatin tengah menyelimuti hati para Slankers. Komunitas penggemar grup musik Slank yang dikenal solid dan kreatif ini, bersama para pecinta Slank lainnya, dilanda rasa itu, seiring beredarnya kabar perihal sakit yang dialami Abdee Negara, atau akrab dikenal sebagai Abdee Slank. Satu bulan sudah, sejak 19 September 2024, gitaris Slank ini menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Sakitnya Abdee bahkan mengundang simpati dan perhatian dari Presiden Joko Widodo. Bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, Presiden yang akan mengakhiri masa tugasnya pada Minggu, 20 Oktober 2024, ini datang menjenguk Abdee ke rumah sakit.
Baca juga: 74 Nelayan Terjebak di Dermaga Perairan Tegalbuleud Sukabumi, 71 Selamat, 3 Meninggal Dunia
Dalam unggahan di akun Instagram (IG) @abdeenegara pada 9 Oktober 2024, Alanis Nurulizah, putri Abdee, yang juga seorang dokter, menulis ucapan terima kasih atas perhatian Presiden dan semua pihak bagi kesembuhan kembali ayahnya itu.
“Terima kasih banyak pak presiden Joko Widodo, dan pak mensesneg Pratikno atas waktu dan perhatiannya untuk membesuk serta mendoakan kesembuhan Papa @abdeenegara,” tulis Alanis di akun IG itu.
Abdee saat dijenguk Presiden Joko Widodo
Abdee memang bukan musisi kelas biasa-biasa saja, sehingga Presiden sampai meluangkan waktu untuk menjenguknya. Lahir di Donggala, Palu, 28 Juni 1968, dengan nama Abdi Negara Nurdin, Abdee bersama Ridho adalah gitaris utama Slank, grup band yang tidak lagi diragukan kebesaran nama dan prestasinya.
Bergabung ke Slank pada 1997, menggantikan posisi Pay Burman, tercatat ada 17 album Slank yang ikut melibatkan Abdee di dalamnya. Yakni “Tujuh” dan “Mata Hati Reformasi pada 1998, “999+09” (1999), “Virus” (2001), “Satu Satu” (2003), “Road to Peace” dan “PLUR” (2004), “Slankkissme” (2005), “Show But Sure” (2007), “The Big Hip” (2008), “Anthem For The Broken Heart” (2009), “Jurus Tandur” (2010), “Slank Nggak Ada Matinya” (2013), “Restart Hati” (2015), “Doa” (2016), “Slanking Forever” (2019), serta “Vaksin” (2021).
Abdee, gitaris Slank
Baca juga: Berenang Bersama 7 Teman, Pelajar 16 Tahun Meninggal Tenggelam di Sungai Leuwi Catang Sukabumi
Pada 2015, dalam kapasitas sebagai penulis lagu dan produser band, salah satu lagu karya Abdee, yang bertajuk “Where are You Mr. President”, juga tercatat masuk dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI), untuk Kategori Artis Solo Pria/Wanita Rock/Rock Instrumentalia Terbaik.
Mantan produser Seurieus Band pada 2000, dan mantan personil Badai Band (/rif) hingga 1992 ini, juga pernah memperoleh amanah sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia pada 28 Mei 2021.
Abdee pernah menjadi Komisaris Independen PT Telkom Indonesia
Baca juga: Kades “Langka” Yudi Setiadi, Rajin Pungut dan Angkut Sampah Warga Desa Balekambang Sukabumi
Pendek kata, Abdee sudah meraih banyak hal yang diimpikan orang dalam hidupnya. Demikian juga Slank, yang kini masih digawanginya bersama Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bas), serta Ridho (gitar, kibor, dan piano).
Remaja era ‘90-an, bila ditanya tentang band paling disukai dan dikenal masyarakat, jawabannya hampir pasti adalah: Slank. Sebagian besar warga Indonesia kala itu, juga tahu dan hapal lagu-lagu Slank. Para warga ini tersebar merata dari golongan akar rumput hingga kelompok menengah ke atas.
Slank, grup musik kegemaran remaja era '90-an
Baca juga: Telah Inkracht, Barang Bukti 90-an Perkara Pidana Dimusnahkan Kejari Kabupaten Sukabumi
Slank didirikan oleh sang drummer, Bimbim, pada 26 Desember 1983. Sejak awal berdiri, grup ini telah dikenal sebagai pengusung genre musik pop rock, blues, dan hard rock. Seiring waktu, Slank tumbuh dan berkembang menjadi salah satu grup musik paling berpengaruh di Tanah Air, dengan penggemar fanatik yang menyebut dirinya sebagai “Slankers”.
Mungkin, dalam sejarah musik Indonesia, hanya Slank-lah yang mampu menghimpun jutaan penggemar fanatik berjuluk Slankers itu. Ada banyak alasan, mengapa Slank bisa sedemikian diterima dengan penuh sukacita oleh para penyuka musik di Indonesia.
Salah satu diantaranya adalah: spirit kebebasan. Kebebasan berekspresi lewat musik dengan gaya Slank yang “slengekan” itu, disebut-sebut sebagai “sesuatu” yang khas anak muda banget.
Penulis, bersama tiket pertunjukan Slank tahun 1992
Penulis pertama kali mengenal dan menyaksikan Slank adalah kala grup ini menggelar konser bertajuk "Slank Live '92 The Wet Wet Concert" pada 26 Oktober 1992 di Lapangan KPAD, Gegerkalong, Bandung.
Ketika itu, Slank masih tampil dengan formasi awal, yaitu Kaka (vokal), Bimbim (drum), Bongky (bas), Pay (gitar), dan Indra Q (keyboard). Sejumlah lagu dihadirkan Slank saat itu, yakni “Memang”, “Gadis Sexy”, “Suit Suit He...He...He”, “Mawar Merah”, dan “Terlalu Manis”.
Tampil pula saat itu sejumlah grup rock pribumi seperti Rudal, Sahara, Kalimaya, Cruizer, Cross Over, dan masih banyak lagi grup musik lainnya. Namun, hingga kini, Slank terbukti tetap “paling membahana”.
Baca juga: Meninggal Dalam Duel 2 Lawan 2 di Caringin Sukabumi, Korban Lebih Dulu Kirim Tantangan di Medsos
Bahkan, tatkala disandingkan dengan grup musik yang pernah menjuarai Festival Musik Rock 86. Saat itu, gelar Juara 1 diraih Grass Rock, Juara 2: Endrass'86, dan Juara 3 adalah Slank.
Slank, layak disebut legenda
Bersama Abdee, yang kini tengah sakit, nama besar Slank memang sudah melampaui banyak masa, sehingga layak bila menyandang sebutan sebagai “legenda”. (*)
*) Kin Sanubary, penyuka musik dan kolektor media lawas