SUKABUMITREN.COM - Hari Minggu, 18 Agustus 2024, itu terasa benar sangat spesial bagi Nata Sofia Rubianto. Selama dua jam, mulai pukul 08:00-10:00 WIB, penyiar yang akrab disapa Teh Nata ini “cuap-cuap” di udara, memandu program “Sapa Persada Peduli” (SPP) bagi pendengar setia NBS Radio, yang akrab disebut Sobat NBS.
SPP adalah program pemutaran lagu-lagu pop Indonesia pilihan pendengar, yang mengudara pada setiap seminggu sekali di NBS Radio. Bila mengudaranya SPP pada saat itu menjadi momen spesial bagi Teh Nata, tiada lain karena juga bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-7 NBS Radio.
Kemeriahan dan keseruan pun sontak menyertai SPP saat mengudara dari Studio NBS Radio di Kompleks Perumahan Bumi Cileunyi Asri, Bandung. Para Sobat NBS riuh mengucapkan selamat ulang tahun melalui pesan Whatsapp (WA), voice note, dan juga telepon, yang langsung diudarakan di SPP. Ucapan yang sama juga disampaikan para pendengar setia NBS Radio dari berbagai kota di seluruh Indonesia.
Usai SPP mengudara, sebuah acara syukuran sederhana pun digelar di Studio NBS Radio, dengan dihadiri pemilik, penyiar, dan perwakilan pendengar. Pada saat yang penuh khidmat, bahagia, dan gembira itu, resmi dirilis pula logo baru NBS Radio, dari semula berwarna biru menjadi dominan kuning.
Warna kuning di logo baru itu mewakili elemen bumi atau tanah, yang mengandung arti kestabilan, andal, penuh dengan nutrisi. Sedangkan warna oranye melambangkan keceriaan. Warna merah adalah simbol keberuntungan, vitalitas, dan energi positif. Dan tulisan warna hitam melambangkan hubungan positif serta eksplorasi yang mendalam.
Bermula dari Hobi, NBS Radio Resmi Berdiri
NBS Radio adalah sebuah stasiun radio tanpa gelombang. Mengudara melalui digital radio streaming, nama NBS di radio ini merupakan singkatan dari Nata Bewara Swara. Nama ini terkait dengan sosok pemilik radio ini, yakni Nata Sofia, atau Teh Nata, yang bersama Sang Suami, Ibnu Rubianto, mendirikan radio ini pada 18 Agustus 2017.
Saat awal radio ini didirikan, niat sesungguhnya adalah untuk menyalurkan hobi Teh Nata “ngobrol” di udara melalui perangkat streaming di rumahnya. Teh Nata adalah penyiar radio senior di Bandung. Pengalamannya selama puluhan tahun mengudara sejak tahun 1980-1990-an, membuat Teh Nata telah menjadi ikon penyiar radio di Kota Kembang tersebut.
Dikenal dengan nama Nata Nadia, Teh Nata antara lain pernah menjadi penyiar di Radio GMR (Generasi Muda Radio), sebuah “Radio Rock” di Indonesia. Ia pernah pula aktif sebagai host dan pembicara dalam berbagai kegiatan. Setelah berhenti sebagai penyiar di sebuah stasiun radio ternama, Teh Nata bersama suaminya, Ibnu Rubianto, yang merupakan ahli IT, kemudian mendirikan NBS Radio, sebuah stasiun radio berbasis internet.
Nata Sofia Rubianto (kanan) bersama suami, Ibnu Rubianto
Baca juga: Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-79, Warga Lembursitu Sukabumi Gelar Upacara Detik-Detik Proklamasi
Kini, NBS Radio tak lagi menjadi sekadar sarana penyalur hobi siaran bagi Teh Nata. Radio ini juga bukan lagi sekadar sebuah radio streaming, yang mengedepankan kualitas suara dan memanjakan telinga pendengarnya dengan sajian lagu-lagu cantik yang merdu saja. NBS Radio sekarang hadir 24 jam dalam sehari-semalam, dengan beragam program dan sajian acara yang menarik bagi pendengarnya.
Sejumlah program unggulan saat ini rutin diudarakan NBS Radio pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Semisal program “Indonesia Kemarin”, yang memutar lagu-lagu pop Indonesia yang pernah hits pada era tahun 90-an. Program request pendengar ini diasuh langsung oleh Teh Nata, dengan jumlah pendengar telah mencapai sekitar 5.000 pasang telinga, sehingga menjadi salah satu program radio terfavorit di Bandung.
Baca juga: Pisah Sambut Kapolres Sukabumi: AKBP Samian Resmi Gantikan AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro
Program unggulan lainnya adalah “Rock Never Die”, yang mengudara pada hari Minggu, dan dipandu oleh penyiar radio senior di Bandung, sekaligus Kepala Studio NBS Radio, yakni Joey Cardinal. Acara ini diakui bisa mengobati kerinduan pendengar terhadap musik rock, yang dulu pernah identik dengan Radio GMR (Generasi Muda Radio), sebuah stasiun radio legendaris yang khusus mengusung lagu-lagu rock.
Berkat program “Rock Never Dies”, NBS Radio sukses mengajak pendengar untuk berkilas-balik ke era kejayaan musik rock dan panggung pertunjukan pada tahun ‘90-an.
Baca juga: Jaga Kebugaran Anggota, Polres Sukabumi Laksanakan Apel Pagi dan Olahraga Bersama
Program lain yang jadi unggulan NBS Radio adalah “Satu Jam Bersama”, yang berisikan bincang-bincang ringan dengan bintang tamu, tokoh, public figure, seniman, motivator, penulis, artis, musisi, dan lainnya. Bintang tamu yang pernah hadir dan mengisi program “Satu Jam Bersama” di NBS Radio ini, antara lain adalah penyanyi Rieka Roslan, Dewi Gita (penyanyi), Chand Parwez Servia (tokoh perfilman), Nicky Ukur (musisi), Ricky Basuki (musisi), Bongky “Slank” (musisi), Ganjar Noor (musisi), Avedis Mutter (musisi), Danny “Java Jive” (musisi), Iwak K (rapper), Irwan Iskandar (Pemimpin Redaksi Majalah Hai), Jeto San (penulis/motivator), Oky Syeiful Harahap (penulis/motivator), Dian Kencana (penulis), Kin Sanubary (kolektor media), Yulius Widi Nugroho (dosen), Mukti Mukti (seniman), Kyai Matdon (sastrawan), Iboy (komika), Abew Habsta (musisi), Ary Juliant (musisi), Yadi Basayev (motivator), Fitri Setiamawati (entrepreneur), Irawati Hermawan (pengusaha), Opick Gelang (musisi), Ilham Cakra (Beatlemania), Rap Rock United Indonesia, General Maya, Nyanyian Sinyo, serta berbagai komunitas seperti Majelis Sastra Bandung, Manjang Manjing, Nyarisi, Barudak Tatanen, Cupumanik, Mega Artha Ananta, Choral.ID, dan pasangan fotografer senior Atie dan Ray Bachtiar.
“Tanpamu Kita Takkan Begini”
Seiring usianya yang kini telah menginjak tujuh tahun, NBS Radio juga kerap berkolaborasi dengan para seniman, penyanyi, musisi, dan grup band, dengan menjadi radio partner di berbagai event pertunjukan, serta menjalin kemitraan dengan stasiun radio luar negeri dan menjadi wadah untuk silaturahmi.
Beberapa kali pula, NBS Radio mengadakan acara “off air”, berupa temu pendengar, halal bihalal, atau silaturahmi diantara pendengar dan penyiar, serta pendengar dan pendengar. Acara “kopi darat” ini juga menjadi ajang kebersamaan diantara pendengar NBS Radio, yang datang dari berbagai kota di Tanah Air.
Acara silaturahmi ini rutin diadakan oleh komunitas pendengar NBS Radio, yang dinamai “PaPi 8090”, singkatan dari “Putra Putri Angkatan tahun ‘80-’90-an”, selaku mayoritas pendengar setia NBS Radio.
Motto komunitas ini adalah “Tanpamu Kita Takkan Begini”, yang menunjukkan akan betapa pentingnya hubungan antara pemilik, manajemen, crew, penyiar, dan pendengar NBS Radio.
Saat ini, komunitas pendengar NBS Radio yang aktif ada sekitar 100 orang, serta tersebar di berbagai kota, mulai dari Bandung, Cimahi, Cianjur, Ciamis, Cikarang, Subang, Sumedang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Medan, hingga Belanda.
Baca juga: Mengenang Selera 2 Bapak Bangsa: Soekarno Gemar Nasi Jagung, Hatta Menyukai Sayuran
Dalam setiap acara yang rutin diadakan komunitas ini, para pendengar setia NBS Radio itu tidak hanya datang untuk bersilaturahmi, namun juga menikmati serangkaian acara yang menarik, seperti pertunjukan musik dari musisi dan band-band Kota Bandung.
Teh Nata memastikan, acara “Temu Pendengar” ini akan tetap menjadi agenda rutin pada setiap tahunnya. “Acara ini tidak hanya sebagai ajang bersenang-senang, tetapi lebih dari itu, sebagai bentuk komitmen untuk terus mempererat tali silaturahmi di antara keluarga besar NBS Radio,” kata Teh Nata.
Baca juga: Menunggu Sejak 2019, Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi Akhirnya Dapat Huntap
Alhasil, hubungan yang kemudian terjalin tidak sebatas di udara saja, tetapi juga tercipta dalam wujud kebersamaan yang nyata. NBS Radio telah tumbuh menjadi bukan lagi sekadar radio streaming, namun juga sarana penghubung penting antar pendengar, penyiar, musisi, dan banyak pihak lainnya di mana pun berada.
Maka, pas bila NBS Radio juga punya motto: “Dari Indonesia Untuk Dunia”. (*)