SUKABUMITREN.COM - Film serial televisi, The Time Tunnel (Lorong Waktu), yang pernah tenar pada era ’70-’80-an, seolah hadir kembali lewat episode “manis-manis hangat”, bertajuk “Manisan Jahe”, karya Nata Sofia Rubianto. Ibu rumah tangga, praktisi kuliner, dan juga penyiar yang tinggal di Cileunyi, Bandung, ini men-share “episode” karyanya itu ke akun Facebook (FB) Penulis, @Kin Sanubary, pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Disebut “manis-manis hangat”, karena demikianlah sejatinya rasa jahe yang selama ini dikenal. Karya cipta Teh Nata, demikian sapaan akrabnya, itu, adalah menindaklanjuti unggahan di akun FB Penulis pada 26 Juli 2024, perihal resep “Manisan Djahe”.
Baca juga: Barometer Gaya Hidup Remaja Era ‘80-’90-an: Wajib Baca Hai!!!
Resep ini tertulis di rubrik "Istri Binangkit" Majalah Mangle, edisi Agustus 1962. Resep itu pula yang kemudian dipraktekkan pembuatannya oleh Teh Nata, setelah hampir 60 berlalu diterbitkan oleh majalah khusus Bahasa Sunda tersebut.
Nata Sofia Rubianto (atas) dan manisan jahe buatannya.
Apa dan bagaimana praktek pembuatan “Manisan Djahe” ala Majalah Mangle itu, berikut kutipan resep asli dan versi baru kekiniannya oleh Teh Nata.
Baca juga: Resep Mangle Tahun 1965: Olah Biji Durian Jadi Kerupuk
MANISAN JAHE
~ Teh Nata tidak membeli jahe, karena dalam kulkas di dapur rumahnya ada stok jahe sekitar 2 (dua) ons.
~ Jahe dibersihkan pakai sikat gigi bekas, agar tanah yang masih menempel bisa lepas.
Baca juga: Kisah 60 Tahun Silam: Keramas Pakai Kulit Jengkol
~ Kupas dan cuci jahe hingga bersih.
~ Siapkan stoples yang sudah di-steril.
~ Masukkan jahe ke dalam stoples.
~ Isi air sampai jahe terendam.
~ Rendam selama 7 (tujuh) hari dan jangan lupa air diganti setiap hari.
~ Tunggu hingga 7 (hari) hari untuk diolah menjadi manisan
Baca juga: 31 Juli 2024, Gereja Santo Ignatius Cimahi Rayakan Pesta Nama Pelindung Gereja ke-116 Tahun
Catatan: menurut Teh Nata, untuk waktu perendaman ini, sebaiknya jangan terlalu lama. Sebab, sebagian jahe yang masih muda usianya akan terlalu menyerap air, sehingga membuatnya jadi lembek. Jahe bisa menjadi bubuk dan mengendap di bawah air. Karena itu, jika mau membuat manisan jahe ala resep tahun ‘60-an ini, pilihlah jahe yang sudah tua.
~ Setelah dilakukan perendaman selama 6-7 (enam sampai tujuh) hari, buang airnya. Cuci bersih jahe tersebut, dan pilih jahe yang masih tetap baik. Jahe yang sudah membusuk dibuang saja.
~ Lalu tusuk-tusuk jahe tersebut agar airnya keluar.
~ Selanjutnya rebus gula dan air hingga agak mengental.
~ Setelah itu masukkan jahe ke dalam adonan gula kental itu, aduk hingga rata, lalu angkat.
~ Simpan manisan jahe dalam wadah tertutup atau toples. Manisan jahe bisa disimpan lama atau bisa langsung dinikmati.
Selamat mencoba dan mempraktekkannya, sambil menikmati akhir pekan dan mengenang kembali masa “manis-manis hangat” pada 60-an tahun silam, yang pasti tidak akan terulang lagi.
Baca juga: Mangga Dicobi Resep ti Mangle: Goreng Sangu Di-ontjoman
Kalau kata anak sekarang, “Gaskeun yuk...!!!” (*)
*) Kin Sanubary, pemerhati dan kolektor media lawas