SUKABUMITREN.COM - Pemirsa televisi di negeri tercinta Nusantara tentu tak asing lagi dengan yang namanya program tayangan infotainment. Pernah amat-sangat menjamur dan luar biasa disukai pada sekitar tahun 1990-an, tayangan ini sejatinya merupakan adaptasi dan modifikasi dari media cetak hiburan, utamanya yang berformat tabloid. Sebut saja misalnya: Tabloid Bintang Indonesia, Citra, Cek & Ricek, Dangdut, Bollywood, Gaul, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Maraknya media hiburan atau tabloid infotainmen ketika itu, memang sejalan dengan booming-nya program serupa di layar televisi swasta. Program infotainmen yang menyoroti sepak terjang para selebriti, sangat menyita perhatian para penonton televisi saat itu, selain tayangan sinetron dan telenovela.
Baca juga: Mengenang Monitor, Ikon Pelopor Tabloid Hiburan Tanah Air
Program infotainmen di televisi swasta dipelopori oleh acara “Kabar Kabari” dan "Cek & Ricek". Sedangkan untuk media cetak hiburan, antara lain dirintis oleh Tabloid Bintang Indonesia dan Tabloid Citra. Kedua media ini telah terbit sejak tahun 1990-an, tak lama sesudah Tabloid Monitor dibekukan penerbitannya.
Tabloid Bintang Indonesia (BI) patut dicatat sebagai tabloid yang terhitung paling sukses menjaring pembaca, karena mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki media sejenis lainnya. BI dikenal fokus menyajikan cerita dan kisah para artis terkenal, melalui wawancara langsung, baik artis Indonesia maupun artis mancanegara.
Adalah BI juga yang terhitung menjadi media paling awal mengulas para bintang dan pemain telenovela asal Hongkong, Taiwan, India, Meksiko, hingga Venezuela. Liputan para selebriti lokal asal Indonesia juga menjadi prioritas utama BI saat itu, dan menjadi keunggulan serta kekuatan BI.
Di luar BI, ada juga Tabloid Bintang Millenia (BM), yang mayoritas awak redaksi dan usahanya juga mantan BI. BM sempat tumbuh menjadi saingan BI, karena sama-sama memiliki format sebagai media hiburan.
BM memiliki nilai lebih dibandingkan media hiburan lainnya, karena juga membidik segmen wanita dan remaja sebagai pembaca utamanya. BM juga dikenal memiliki karakter gambar dan illustrasi foto yang tidak umum untuk tampilan tabloidnya. Foto-foto yang ditampilkan BM memiliki karakter yang nyeleneh, aneh, tapi "eye chatching" untuk dilihat dan dinikmati pembaca setianya.
Ada lagi tabloid yang menyasar penggemar musik dangdut, yang kala itu tengah sangat banyak penggemarnya di Indonesia. Tabloid Dangdut hadir secara khusus mengulas dan membahas sepak terjang para penyanyi, musisi, dan pencipta lagu-lagu dangdut ternama Tanah Air.
Semestinya, Tabloid Dangdut bisa menjadi bacaan wajib bagi pecinta musik dan lagu-lagu dangdut. Namun, sayangnya, Tabloid Dangdut hanya bertahan sebentar saja, cuma seumur jagung, untuk kemudian berhenti selamanya.
Satu lagi tabloid yang khusus menyajikan berita-berita seputar aktivitas selebriti adalah Tabloid Bollywood. Tabloid khusus artis India ini, lumayan digemari pembaca dan berhasil terbit secara nasional.
Baca juga: Radio Pemancar Flippies Psychedelic Bandung: Sebuah Kenangan Tahun 70-an
Tabloid Bollywood berada di bawah naungan grup media Rakyat Merdeka, yang distribusinya tersebar di seluruh Nusantara. Menjalin kerjasama dengan sebuah media dari India, Tabloid Bollywood konsisten menyajikan berita tentang film dan artis India, yang ketika itu juga banyak mengisi jam tayang layar televisi swasta di Indonesia.
Kini, penerbitan media cetak hiburan dan tabloid infotainmen itu, tinggal menjadi kenangan. Walau demikian, kenangan yang tertinggal adalah kenangan yang indah. Sebab, nyaris semua tabloid infotainmen itu memiliki pembaca setia masing-masing, berkat sajian informasi dan hiburan yang diberikannya pada saat itu.
Semoga, waktu penuh kenangan itu kelak akan kembali, meski entah kapan akan terealisasi.
*) Kin Sanubary, Pemerhati dan Kolektor Media Lawas