SUKABUMITREN.COM - Letaknya hanya beberapa derajat di bawah Garis Khatulistiwa, dan berbatasan negara dengan Uganda, Tanzania, Burundi, serta Republik Kongo. Beribukota di Kigali, serta dihuni tiga etnis utama, yakni Hutu, Tutsi, dan Twa, di negara ini pada 1994, atau 30 tahun silam, pernah terjadi perang saudara yang menewaskan ribuan warganya.
Ya, itulah Rwanda, yang resmi merdeka dari Belgia pada 1 Juli 1962. Memiliki luas wilayah 26.338 km persegi, dengan jumlah penduduk pada 2021 mencapai 12.955.736 jiwa, Rwanda tergolong sebagai salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Afrika, yakni 470 jiwa/km persegi.
Namun, jangan bayangkan bila dengan kepadatan penduduk setinggi itu, Rwanda jadi negara yang kotor dan penuh sampah. Saat ini, Rwanda malah disebut sebagai negara terbersih di dunia. Keajaiban yang terjadi seiring dengan membaiknya ekonomi Rwanda itu, bermula pada tahun 2000 lalu, saat Paul Kagame dilantik menjadi Presiden Republik Rwanda.
Baca juga: Indonesia Duduki Peringkat Pertama Negara yang Warganya Paling Malas Jalan Kaki di Dunia, Percaya?
Sebagaimana dikutip dari portal berita Indonesiatren.com pada Minggu, 9 Juni 2024, yang juga mengutip dari akun IG@michaelempirebuilder, Minggu, 14 April 2024, Kagame mengawali kepemimpinannya dengan mencanangkan Visi 2020, yakni visi membangun Rwanda selama 20 tahun depan, setelah mengalami peristiwa kelam pada 1994.
Guna menyukseskan visi itu, negara harus bersih dulu dari sampah. Presiden Paul Kagame pun kemudian mewajibkan semua warganegaranya untuk ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan pada setiap akhir bulan. Dan semua warganegara Rwanda kompak mematuhinya.
Selanjutnya, ditetapkan larangan penggunaan kantong plastik, memulai kegiatan menanam pohon, penggunaan clean energy, dan menerapkan green economy. Hasilnya sungguh menakjubkan. Rwanda jadi negara yang bersih banget. Warganya juga jadi terbiasa untuk tidak “nyampah” sembarangan. Saat ini, di seluruh sudut Rwanda, praktis tidak lagi ditemukan sampah di tepi jalan.
Udaranya pun segar, sungai-sungainya juga bersih. Sedemikian bersihnya, sehingga semua warga Rwanda bisa dengan tenang makan di tepian got di pinggir jalan.
Nah, menilik keberhasilan Rwanda itu, bagaimana dengan Indonesia? Tak ada yang tidak mungkin, bila pemerintah dan seluruh warga di negara ini kompak bersatu seperti di Rwanda. (*)