SUKABUMITREN.COM - Reuni, dengan mantan teman sekolah, teman kerja, teman masa kecil, atau teman-teman apa pun yang punya kenangan masa lalu yang sama, semestinya berlangsung menyenangkan. Apalagi, bila reuni itu digelar pada akhir pekan, semisal pada Minggu, 9 Juni 2024, ini.
Namanya saja reuni, tentu obrolan yang semestinya paling banyak mendominasi pembicaraan adalah mengenai masa lalu. Sebuah masa yang tak akan pernah datang lagi. Sepahit dan sekonyol apa pun masa lalu itu, dipastikan akan terasa manis kala diceritakan kembali oleh para peserta reuni.
Karena nyaris seluruh peserta reuni datang dari masa lalu yang sama, maka sejatinya: peserta hadir dengan maksud dan tujuan yang sama pula. Yakni, bernostalgia dengan kawan-kawan, yang karena lokasi dan kondisi, telah sangat lama tidak bisa berjumpa lagi.
Baca juga: Reuni Akhir Pekan: Mau Obrolkan Kekonyolan Atau Pamer Kekayaan dan Jabatan?
Ringkasnya, reuni adalah bukan ajeng pamer diri, yang justru membuat peserta yang tak punya “sesuatu” untuk dipamerkan menjadi terkucil, atau bahkan memilih pulang lebih dini dari lokasi reuni.
Dikutip dari portal berita, Indonesiatren.com, 9 Juni 2024, yang mengutip pula dari akun IG @qolbu_muslim, Sabtu, 27 April 2024, tercetus curhatan sedih seorang warganet bernama Nobusan, yang memilih pulang saat melihat reuni cuma jadi ajang pamer diri.
“udah beda kasta, malu..,” tulis Nobusan.
Nobusan kemudian menulis, “Jujur kecewa sama reuni tadi, entah kenapa pada berubah, pada bahas gaji proyek dll, ga enaknya karena diacara reuni masih ada yg belum kerja secara tetap.”
“Beda kalo udah jadi asn/abdi negara/supervisor/manager, lancar banget bilang 12juta-20juta sebulan, belum lagi rencana beli mobil ratusan juta walau cuma nyebut merk dll,” tulis Nobusan pula.
Ditambahkan Nobusan, “alhasil 2 orang teman yg berprofesi sbg ojol dan jualan es cincau otomatis kena kacang alias ga di ajak riung, terutama gw yg cuma kerja serabutan.”
“alhasil kita bertiga baru 10 menit sengaja pulang lebih awal sebab level pembicaraan udah beda kasta, “gw malu nob, sehari aja paling banyak banyak 50rb jualan es cincau.”
Nobusan menulis juga, “kyknya udah berubah ya temen kita pada sukses, sukurlah gw ikut seneng” kata kawan gue AG, dengan nada sedikit menghibur gw bilang,
“Bro, lu jualan es atau apapun lu tetap kawan gw, tenang gw berkawan karna diri lu bukan bekgrond lu."
Selanjutnya, Nobusan menulis, “sesaat sebelum pulang gw ajak ke dua kawan gw makan angkringan, nah disitulah reuni yang gw mau pada bahas kekonyolan dimasa lalu.”
“hehe gw dulu kang bagiin gorengan alias kurir makanan dgn dalih fotokopi, gorengannya gw taro dalem topi sekolah.”
Nah, pembaca, ke mana akhir pekan Anda akan diisi bersama keluarga pada Hari Minggu ini? Bila hendak hadir ke acara reuni, tak ada salahnya membaca kisah Nobusan tadi, agar Anda dikenang dengan nama baik saat pulang nanti. (*)