SUKABUMITREN.COM - Tidak mudah mencari waktu berbincang dengan pemuda kelahiran Sukabumi, 30 Juli 1988 ini. Pagi hari, kala kebanyakan orang rutin bekerja, pemilik Karna Roastwork di Jalan Cimandiri, Sukabumi, ini masih terlelap di kediamannya di Kompleks Pesona Pangrango, Sukabumi. Pada lepas siang hingga lewat tengah malam, ia praktis menghabiskan seluruh waktunya untuk menyangray dan menggiling berkilo-kilo kopi pesanan para pelanggan setianya.
“Sebulan, bisa sampai 300 kilogram kopi. Peak-nya di bulan Desember sampai Januari, saya bisa produksi hingga 400 kilogram kopi,” urai pemuda yang akrab disapa Angga ini, alumnus FISIP, Jurusan Kesejahteraan Sosial, Universitas Padjadjaran, Bandung. Dengan omset produksi sebesar itu, Angga pun layak disebut sebagai penguasa pasar atau bahkan raja kopi di Sukabumi. Ia mengaku, “Sekitar 70 persen kafe dan tempat ngopi di Sukabumi ambil kopinya dari tempat saya.”
Tentu, jalan terjal harus dilalui Angga sebelum sampai di titik impian itu. Semasa kuliah, ia sempat berjualan baju di kampusnya, dengan mengambil momen waktu-waktu wisuda. “Lumayanlah hasilnya untuk sekadar memenuhi kebutuhan saya sebagai anak kos di Jatinangor,” ujar Angga. Lokasi yang disebut Angga itu adalah tempat di mana Kampus UNPAD berdiri hingga kini.
Selulus kuliah, setelah sempat menekuni sejumlah pekerjaan di Bandung, Angga menurut anjuran keluarganya untuk kembali ke Sukabumi. Di kota kelahirannya ini, Angga awalnya dilibatkan keluarganya untuk mengurus Klinik Citra Insani milik kakeknya, Mochammad Yusuf. Seiring berjalannya waktu, pada 2021, bertepatan dengan mewabahnya Covid-19, Angga pun mulai fokus membuka usaha sendiri, dengan membuat workshop khusus untuk produksi kopi.
Baca juga: Akhir Pekan di Pantai Citepus Palabuhanratu: Menikmati Debur Ombak dan Ikan Layur Bakar Pak Aji
“Kebetulan, sajak kecil, karena terpengaruh kebiasaan kakek, saya memang senang minum kopi,” kata Angga, yang mengawali usaha produksi kopinya di rumah sendiri. Alhasil, kecintaan mendalam akan kopi itu pula, yang membuat Angga tak mau setengah-setengah membuka usaha. Tidak kurang setahun lamanya ia khusus belajar cara memproduksi kopi di 5758 Bandung, sebuah tempat kursus segala hal-ikhwal tentang kopi yang sudah punya reputasi tinggi.
“Saking lamanya belajar, lidah dan hidung saya betul-betul sudah sangat peka akan segala rasa dan bau kopi,” ujar Angga. Dan, proses memang tiada mendustai hasil. Buah ketekunannya belajar cara produksi kopi, membuat Angga pelan dan pasti mulai menuai sukses. Berawal dari produksidi rumah sendiri, ia kemudian mampu menyewa sebuah garasi di Jalan Veteran, Sukabumi, hingga akhirnya punya tempat usaha permanen milik sendiri di Jalan Cimandiri, Sukabumi.
Di tempat terakhir ini, Angga bukan hanya berkutat memproduksi kopi, namun juga membuka kafe khusus ngopi bernama Karna Roastwork. Saat ini, selain menguasai 70 persen pangsa pasar kopi di Sukabumi, kopi produksi Angga juga telah merambah hingga ke Pelabuhan Ratu dan Bayah, Banten. “Ke depan, target saya adalah membuka pemasaran kopi ke Bogor, dan meningkatkan produksi kopi hingga 500 kilogram per bulan,” ucap Angga.
Menilik perjuangan panjangnya, yang tak semudah membalik telapak tangan, bukan tidak mungkin target Angga itu akan membuahkan hasil melebihi yang ia impikan.(*)