SUKABUMITREN.COM - Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum., pada Kamis, 14 November 2024, memberikan klarifikasi mengenai ramainya postingan negatif di media sosial oleh Jaksa Jovi Andrea Bachtiar, S.H. Klarifikasi itu adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat harus melihat kasus ini secara utuh dan tidak sepotong-sepotong, seperti yang diunggah Jovi Andrea Bachtiar di media sosial.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 23
2. Kejaksaan tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap pegawainya, melainkan yang bersangkutan sendiri yang mengkriminalisasikan dirinya, karena perbuatannya.
3. Yang bersangkutan mencoba membelokkan isu yang ada, dari apa yg sebenarnya terjadi, sehingga masyarakat terpecah pendapatnya di media sosial.
Screenshot postingan negatif Jaksa Jovi Andrea Bachtiar
4. Ada dua persoalan yang dihadapi yang bersangkutan. Yaitu perkara pidana dan hukuman disiplin PNS. Perbuatan ini bersifat personal antara yang bersangkutan dengan korban, dan tidak terkait dengan institusi. Tetapi, yang bersangkutan menggunakan isu soal mobil dinas Kajari. Dari dua persoalan itu, yakni perkara pidana dan hukuman disiplin PNS, diberikan penjelasan sebagai berikut:
a. Bahwa saat ini perkara atas nama Jaksa Jovi Andrea Bachtiar, S.H., sebagai terdakwa sedang bergulir di PN Tapsel.
Baca juga: Diduga Bunuh Diri, Jasad Lelaki Lansia yang Hanyut di Sungai Cipelang Sukabumi Belum Ditemukan
b. Bahwa perbuatan yang dituduhkan kepada yang bersangkutan, sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yaitu dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan terhadap Sdri. Nella Marsella, seorang PNS di Kejari Tapsel. Pada tanggal 14 Mei 2024, yang bersangkutan memposting hal tersebut di instagramnya. Dan kemudian, pada tanggal 19 Juni 2024, kembali memposting 6 (enam) postingan di TikTok, yang juga menyerang kehormatan korban Nella Marsella. Dalam kurun waktu itu, yang bersangkutan tidak pernah meminta maaf kepada korban, dan korban merasa malu dan dilecehkan, kemudian melaporkan yang bersangkutan ke Polres Tapsel. Unggahan tersebut merupakan kata-kata yang tidak senonoh, menuduh korban menggunakan mobil dinas Kajari untuk berhubungan badan atau bersetubuh dengan pacar korban. Padahal, itu hanya rekayasa dan akal-akalan yang bersangkutan.
c. Ketika status yang bersangkutan dinyatakan tersangka dan ditahan, maka yang bersangkutan diberhentikan sementara dari statusnya sebagai PNS, berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Baca juga: Santri Korban Longsor di Parungseah Sukabumi Dimakamkan, Pondok Pesantren Yaspida Berikan Santunan
d. Bahwa selain melakukan tindak pidana ITE, yang bersangkutan juga telah diusulkan untuk dijatuhi hukuman disiplin berat, karena selama 29 hari secara akumulasi tidak masuk kantor tanpa alasan yang sah/jelas. Perbuatan yang bersangkutan bertentangan dengan Pasal 15 jo Pasal 4 huruf f jo Pasal 11 ayat (2) huruf d angka (3) Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Screenshot postingan negatif Jaksa Jovi Andrea Bachtiar
5. Selama ini sudah dilakukan upaya pembinaan dan mediasi. Tetapi, yang bersangkutan justru selalu mengalihkan isu dengan topik-topik lain di media sosial, seolah-olah yang bersangkutan adalah pendekar hukum dan kebenaran.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 22
6. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, juga disertakanscreenshotpostingan yang bersangkutan terhadap korban Nella Marsella. (*)