SUKABUMITREN.COM - Sabtu malam pekan lalu, 9 November 2024, ketika Festival Film Bandung (FFB) 2024 dihelat di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, nun di Kota Cimahi baru saja terjadi bencana hujan es dan angin puting beliung, yang sontak membetot perhatian warga Jawa Barat dan juga Indonesia. Kebetulan, jarak lokasi bencana dengan tempat penyelenggaraan FFB ini tidaklah terlalu jauh, yakni sekitar 20,7 kilometer saja, sehingga bisa ditempuh tak lebih dari 43 menit via Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).
Jarak yang terhitung dekat itu, ditambah masih berlakunya “hukum besi” media massa, bahwa “bad news is good news” (berita buruk adalah berita yang terbaik diwartakan), membuat pergelaran FFB pun terasa benar kalah “seksi” gaungnya dibandingkan musibah di Kota Cimahi.
Baca juga: Miliki Lebih 20 Ribu Anggota, LPADKT Satu Komando Dukung Rudy Mas’ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim 2024
Terbukti, seliweran berita di media online dan TV pada akhir pekan itu praktis didominasi kabar bencana di Cimahi. Berita mengenai “gebyar” FFB pun harus rela mengalah ke tepi, atau bahkan layak disebut senyap sekali.
FFB 2024 digelar bertepatan dengan terjadinya musibah di Cimahi
Namun begitu, the show must go on! Rentang usia FFB yang telah mencapai 37 tahun pada 2024 ini, jelas memperlihatkan sosoknya sebagai ajang bergengsi dengan level “bukan kemarin sore”. Perjalanan FFB untuk sampai di penyelenggaraan ke-37, merupakan sebuah perjalanan panjang dan penuh perjuangan, yang akhirnya membuat FFB menjadi bagian dari perjalanan film Indonesia.
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 20
Walau diselenggarakan di daerah, namun gema FFB sudah nasional, dan bahkan internasional, karena juga memberikan penghargaan bagi film-film mancanegara. Kehadiran sutradara, aktor, produser, tokoh film, dan tokoh masyarakat di setiap gelaran FFB, termasuk pada Sabtu malam pekan lalu, menunjukkan eksistensi tidak tersanggah FFB sebagai milik bangsa, sekaligus “rumah” bagi film nasional.
Demi menjaga marwah FFB itu pula, maka seluruh anggota panitia bekerja keras, mengurus tugasnya masing-masing. Mulai dari menghadirkan aktor, sutradara, dan produser, hingga membereskan beragam persoalan terkait dana, gedung, keamanan, menyusun rangkaian acara, menyiapkan piala dan piagam, serta masih banyak lagi persoalan yang lainnya.
Digelar di daerah, gema FFB sudah me-nasional dan internasional
Baca juga: Breaking News: Foto-foto Setelah Hujan Es Terjang Cimahi
Tahun 2024 ini, FFB hadir sebagai ajang penghargaan prestisius bagi insan perfilman Indonesia, dengan mengusung tema "Film Indonesia Berwawasan Kebangsaan". Sebanyak 138 judul film Indonesia, yang terdiri dari 114 film bioskop dan 24 film yang tayang di platform streaming (OTT), diamati para Juri FFB 2024 sepanjang periode 1 September 2023 hingga 31 Agustus 2024.
Angka itu jauh melambung dibandingkan jumlah film yang diamati pada masa pandemi tahun 2020-2021. Kala itu, “hanya” ada 90 judul film, yang terdiri dari 25 film bioskop dan 65 film OTT. Jumlah ini kemudian “membaik” pada 2021-2022, yang tercatat mencapai 121 judul film, berupa 72 film bioskop dan 49 film OTT. Terakhir, sebelum 2024, yakni tahun 2022-2023, jumlah film yang dinilai kian menaik menjadi 128 judul film, yang terdiri dari 101 film bioskop dan 27 film OTT.
Baca juga: Dukung Program Pendidikan Gratis Rudy-Seno, Ketua Yayasan SMK Medika: “Dapat Diwujudkan di Kaltim”
Pada 2023-2024 ini, ke-138 judul film nasional itu diamati Juri dalam empat periode waktu pengamatan. Setiap tiga bulan sejak September 2023, diadakan diskusi, baik langsung maupun di grup Whatsapp atau medsos, dalam rangka mengusulkan film-film yang akan diamati lebih lanjut.
Setiap periode selalu ada film yang disepakati untuk diamati lebih lanjut, yang kemudian mengerucut menjadi kesepakatan untuk memilih 20 film sebagai calon nomine bagi kategori yang akan diberi penghargaan terpuji.
Tema FFB 2024 adalah "Film Indonesia Berwawasan Kebangsaan"
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 19
Layaknya tahun-tahun sebelumnya, genre film Indonesia yang diamati pun tetap sangat beragam. Ada drama percintaan, keluarga, perselingkuhan, komedi, dan yang paling dominan tentu saja masih tetap horor, yang beberapa diantaranya mencampurkan unsur budaya lokal dengan mitos dan mistik.
Bahkan, ada pula film yang mencampurkan genre horor dengan komedi. Namun demikian, nilai-nilai ke-Indonesia-an tetap mencuat di masing-masing genre itu, terutama genre horor. Pada saat yang sama, ada pula film yang me-remake film-film luar, dengan melakukan adaptasi ke dalam kultur Indonesia. Sehingga, tetap sesuai dengan tema ke-Indonesia-an yang diusung FFB 2024 ini.
Genre film yang diamati di FFB 2024 sangat beragam
Baca juga: Usia 61 dan 51 Terlibat TPPO, Pasutri Lansia di Sukabumi Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Berbeda dengan FFB pada 2021, 2022, dan 2023, maka salah satu posisi di empat besar platform OTT penyumbang serial web terbanyak pada FFB 2024 ini, tak lagi ditempati oleh WeTV.
Posisi WeTV tergantikan oleh Prime Video, yang kali ini menempati posisi ke-4, dengan persentase sebesar 11,29 persen dari 62 total serial web yang diamati selama 1 September 2023 hingga 31 Agustus 2024.
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Forkopimcam Cibadak Gelar Kegiatan Jumat Bersih di Pemandian Air Panas Sukabumi
Di atas Prime Video, tercatat Vidio masih menjadi juara dengan persentase sebesar 24,19 persen. Disusul Vision+ di posisi kedua, dan Genflix di posisi ketiga.
Jumlah serial web pada periode FFB 2024 ini adalah yang paling sedikit, jika dibandingkan FFB pada tiga periode sebelumnya. Namun, sebaran platform-nya cukup merata, dan mulai ada platform lain yang juga memproduksi serial web.
Baca juga: Usung Program Pendidikan Gratis, Rudy Mas’ud Beri Kesempatan Setara bagi Anak Kaltim untuk Maju
Semisal Bioskop Online, yang biasanya menayangkan film bioskop versi extended dan film orisinal, maka pada periode kali ini menyumbang satu serial orisinal lewat film berjudul “Jin Khanis”. Ada juga Catchplay+ yang menyumbang film “Losmen Melati the Series”, yang merupakan lanjutan dari film panjang berjudul sama.
Banyak platform yang sajikan film berkualitas di FFB 2024
Tak hanya film bioskop dan OTT, di FFB 2024 ini juga dilaksanakan pengamatan atas film serial televisi atau sinetron, yang didominasi oleh dua stasiun televisi nasional, yakni RCTI dan SCTV.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Kejari Subang dan Purwakarta, Kajati Jabar Minta Pegawai Jaga Nama Baik Institusi
Selama periode pengamatan FFB 2024, RCTI menjadi penyumbang terbesar dengan 14 judul sinetron, disusul SCTV dengan 10 judul, MNC TV sebanyak tiga judul, Indosiar dan Moji masing-masing dua judul, serta Mentari TV sebanyak satu judul.
Total, serial televisi yang diamati berjumlah 32 judul. Pengamatan serial televisi ini sudah berlangsung pada sepanjang periode FFB, meski pada 2023 lalu berujung dengan tidak adanya nominasi.
Baca juga: Dukung Program Asta Cita Presiden, Polres Sukabumi Kota Ringkus 2 Terduga Pelaku Promosi Judi Online
Pada 2024 ini, Juri memberikan nominasi bagi kategori keaktoran, yakni Pemeran Pria Terpuji dan Pemeran Wanita Terpuji. Pemberian nominasi ini didasarkan atas fakta: banyak aktor serial televisi yang tetap menyuguhkan performa terbaiknya, mulai dari aktor muda pendatang baru hingga para aktor yang sudah bermain di banyak judul sinetron.
Bisa dikatakan, persaingan aktor di serial televisi ini lebih ketat dan kompetitif dibandingkan kategori lain, semisal serial web. Di serial televisi ini, FFB juga tak lagi memisahkan antara pemeran utama dan pemeran pembantu.
Salah satu pertimbangannya adalah, kejelasan jumlah episode sinetron yang masih belum diketahui sejak awal, sehingga memungkinkan terjadinya banyak perubahan cerita. Semisal, ada aktor yang semula ditempatkan di pemeran utama, namun di episode kesekian bisa saja karakternya hilang, dan tidak lagi jadi pemeran utama.
Dalam mengamati keaktoran atau seni peran ini, salah satu parameter utama yang jadi dasar penilaian Juri FFB 2024 adalah soal teori penjelmaan. Maksudnya, aktor harus bisa melebur ke dalam perannya, alias bukan sekadar pura-pura, atau memainkan peran semata. Namun, memang benar-benar telah “menjadi” sosok yang diperankannya itu.
FFB 2024 berlangsung lancar berkat dukungan banyak pihak
Di tengah segala kerumitan itu, FFB 2024 akhirnya terselenggara dengan lancar, yang layaknya tahun-tahun sebelumnya juga tak luput dari dukungan banyak pihak, seperti Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Bank BJB, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung.
Konsistensi dukungan dari banyak pihak ini, betapapun, adalah wujud kuatnya eksistensi FFB, yang dalam usianya ke-37 tetap terbukti jadi ajang bergengsi yang masih setia dinanti. (*)