SUKABUMITREN.COM - Selama 10 hari, mulai 29 Juli hingga 8 Agustus 2024, 30 orang asli Papua (OAP) mengikuti program pemberdayaan kewirausahaan, berupa budidaya ikan dengan metode bioflok, di Pandawa Farm & Fisheries, yang berlokasi di Desa Gunung Tua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pelatihan ini merupakan wujud kerjasama Pandawa Farm & Fisheries dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Tengah. Selama masa pelatihan itu, seluruh peserta akan dibekali beragam pengetahuan mengenai budidaya perikanan dengan metode bioflok, pertanian, dan peternakan budidaya ayam petelur.
Baca juga: Sepekan Jabat Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi Gencar Lakukan Silaturahmi Kamtibmas
Kegiatan pelatihan ini dibuka pada Senin, 29 Juli 2024, oleh Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Tengah, Gunawan Iskandar, di Sawala Ageung, Laska Hotel, Subang. Hadir dalam acara pembukaan ini, sejumlah pejabat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, seperti Kabid Perikanan Kabupaten Subang yang diwakili oleh Adriana, Kepala BLK Disnakertrans, Ucu Kuswandi, dan Ketua Kadin Subang, Ir. H. Agus Prabanto.
Dalam sambutannya di acara pembukaan pelatihan itu, Gunawan Iskandar mengaku optimis, bahwa pelatihan ini bisa memberikan manfaat bagi warga Provinsi Papua Tengah.
Baca juga: Kabar Duka: Wakil Presiden RI ke 9 Hamzah Haz Meninggal Dunia
"Kami dari Provinsi Papua Tengah, yang merupakan daerah otonomi baru, ingin mengembangkan masyarakat transmigrasi, agar bisa lebih berkembang, dengan peningkatan SDM melalui pelatihan kewirausahaan ini. Para peserta bisa mengadopsi teknologi budidaya yang ada, agar dapat memaksimalkan sumber daya yang ada di Papua," tutur Gunawan.
Dian Kustiadi, selaku penyelenggara dan pemilik Pandawa Farm & Fisheries Subang, mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat Papua, khususnya orang asli Papua (OAP). Menurut Dian, budidaya ikan dengan teknologi bioflok ini adalah pilihan yang tepat untuk ditekuni oleh OAP.
Baca juga: Klarifikasi Selisih Anggaran 31 M pada APBD Kabupaten Sukabumi, Ade Dasep: “Semua Sudah Clear”
“Budidaya ikan dengan metode bioflok ini dapat menghemat biaya operasional, efisiensi pakan, dan penggunaan air yang lebih sedikit, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan sistem bioflok, tidak perlu sering mengganti air, atau hanya sedikit mengganti air, sehingga biosecurity tetap terjaga. Limbah seperti kotoran ikan, alga, sisa pakan, dan amonia didaur ulang menjadi makanan alami berprotein tinggi," ungkap Dian.
Seperti diketahui, Papua Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia Bagian Timur, yang dimekarkan dari Provinsi Papua pada 2022. Ibu kota provinsi ini berada di Wanggar, Kabupaten Nabire. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Papua Tengah mencapai 1.362.519 jiwa.
Diharapkan, melalui pelatihan budidaya ikan dengan metode spesifikasi bioflok bagi OAP ini, semangat kewirausahaan bisa tumbuh dan berkembang pesat di kalangan warga Papua. (*)