Panbers

Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Terancam Sanksi Pidana?

Senin, 1 Jul 2024 20:03
    Bagikan  
Mutasi Pejabat Jelang Pilkada, Plt. Bupati Mimika Terancam Sanksi Pidana?
Wikipedia

Kabupaten Mimika

SUKABUMITREN.COM - Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Mimika, Johannes Rettob, baru-baru ini telah melakukan mutasi pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika.

Menurut kabar yang beredar, kebijakan mutasi itu diduga tanpa disertai adanya Surat Keputusan (SK) Bupati, maupun izin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), atas jabatan tersebut.

Beredar pula kabar, bahwa Plt. Bupati Mimika akan memutasi pejabat untuk jabatan Asisten dan Sekretaris Daerah.

Sebelumnya, saat Eltinus Omaleng menjabat Bupati Mimika Definitif, sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian, ia mengangkat beberapa pejabat pada September 2023 dengan Surat Keputusan (SK) resmi. Bahkan, berdasarkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca juga: Plt Bupati Mimika Diduga Intervensi Tender, Direktur CERI Minta Masyarakat Tidak Takut Buat Laporan

Dugaan pelanggaran administrasi itu telah dikonfirmasikan kepada Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Aang Witarsah Rofik.

Saat ditemui wartawan di kantornya pada Senin, 1 Juli 2024, Aang mengatakan, berdasarkan data persuratan, tidak ada permohonan pergantian pejabat dan persetujuan dari Direktorat Otonomi Daerah Papua.

Berdasarkan informasi dari Pejabat Kepala BKD Kabupaten Mimika, tidak ada pergantian pejabat,” ucap Aang, sebagaimana dikutip dari Heloindonesia.com, Senin, 1 Juli 2024.

Sebagai informasi, berdasarkan Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, kepala daerah atau pejabat kepala daerah yang melakukan mutasi atau penggantian pejabat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), bisa dikenai sanksi pidana.

“Pejabat yang melanggar ketentuan Pasal 71 ayat (2) atau Pasal 162 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah),” demikian bunyi pasal 190 Undang Undang Pilkada.

Larangan mutasi ini berlaku 6 (enam) bulan, terhitung sebelum penetapan pasangan calon kepala daerah oleh KPU RI.

Pasal 71 ayat (2) Undang Undang Pilkada juga mengatur, bahwa kepala daerah dapat mengganti pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai akhir masa jabatannya, kecuali mendapatkan persetujuan tertulis dari menteri.

Sementara itu, di Pasal 162 ayat (3) ditegaskan, bahwa kepala daerah yang ingin melakukan mutasi atau penggantian pejabat dalam kurun waktu tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis dari menteri. Dalam hal ini, menteri yang dimaksud adalah Menteri Dalam Negeri, sebagaimana termaktub dalam Pasal 9 ayat e Permendagri Nomor74 Tahun 2016.

Pelaksana Tugas Gubernur, Pelaksana Tugas Bupati, dan Pelaksana Tugas Walikota mempunyai tugas dan wewenang: melakukan pengisian dan penggantian pejabat berdasarkan Perda Perangkat Daerah setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri, demikian bunyi Permendagri tersebut.

Baca juga: Respon Demo Mahasiswa Papua Soal Dugaan TPPU Plt Bupati Mimika, Kejagung Akan Teruskan ke Kejati Papua

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI juga sudah menegaskan, kepala daerah dilarang mengganti pejabat menjelang Pilkada 2024, terhitung sejak 22 Maret 2024 lalu.

“Dalam rangka pencegahan pelanggaran dan sengketa proses serta memastikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024 yang demokratis dan berintegritas, demi menjamin konsistensi kepastian hukum, serta proses penyelenggaraan pemilihan yang efektif dan efisien,” demikian keterangan tertulis Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, pada Minggu, 7 April 2024.

Bawaslu RI juga telah menyampaikan ketentuan itu kepada Menteri Dalam Negeri, sebagai pihak yang mengoordinasikan para kepala daerah, melalui surat bernomor 438/PM/K1/03/2024 yang ditembuskan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Bawaslu mengimbau kepada Menteri Dalam Negeri, untuk memastikan tidak terdapat penggantian pejabat, baik oleh Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Wali Kota atau Wakil Wali Kota, maupun penjabat Gubernur atau Penjabat Bupati/Wali Kota 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan, kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri terhitung sejak tanggal 22 Maret 2024,” urai Bagja.

Sesuai jadwal, KPU RI baru akan melakukan penetapan pasangan calon kepala daerah pada 22 September 2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024. (*)


Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Trending Hari Ini

  1. Info Lowongan Kerja

Berita Terbaru

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Rabu, 9-Apr-2025 15:09
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 8-Apr-2025 19:52
Info Lowongan Kerja
Hilang 4 Hari, Petani Ditemukan Meninggal dalam Sumur di Cikidang Sukabumi, Ini Foto-fotonya
Minggu Jadi Puncak Arus Balik, Polisi Berlakukan One Way dari Cibadak ke Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi
Mangsa Ayam Warga Sekarwangi Sukabumi, Ular Sanca Kembang Ditangkap Sukarelawan Exalos Resque
Coba Rasakan Atur Lalulintas di Simpang Ratu Cibadak Sukabumi, Jurnalis: “Jadi Polisi Luar Biasa”
Bantu Mobil Mogok Kembali Menyala, Warga Tangerang Apresiasi Polsek Nagrak Sukabumi, Ini Foto-fotonya

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Sabtu, 5-Apr-2025 08:16
Info Lowongan Kerja
Diduga Korsleting Listrik, Mobil Pembawa BBM Terbakar di Jalan Kalapa Nunggal Sukabumi
Pingsan di Situgunung Sukabumi, Wisatawan asal Banten Diselamatkan Petugas Pospam Polres Sukabumi Kota

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Jumat, 4-Apr-2025 09:40
Info Lowongan Kerja
3 Hari Libur Idul Fitri, 8.000-an Kendaraan Keluar Exit Tol Bocimi Menuju Sukabumi
Lebaran ke-3 Malam di Tol Bocimi: Kendaraan Masih Padat Merayap Menuju Sukabumi, Ini Foto-fotonya
Hari ke-2 Idul Fitri: Macet Horor di Exit Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi, Simak Foto-fotonya
Dipakai Wisata Warga, Ambulance Desa Ditertibkan Polisi di Exit Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi
Terjebak Macet Berjam-Jam Menuju Sukabumi, Penumpang Mobil Pilih Jalan Kaki ke Luar Tol Bocimi
Hari ke-2 Idul Fitri, Terjadi Macet Panjang Menuju Sukabumi di Tol Bocimi dan Jalan Raya Bogor-Sukabumi

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 1-Apr-2025 11:13
Info Lowongan Kerja
Takbiran-Lebaran di Cibadak Sukabumi: Meriah dan Khidmat, Ini Foto-fotonya
Edarkan Narkotika Jelang Idul Fitri, 4 Terduga Pelaku Diamankan Petugas Polres Sukabumi Kota