SUKABUMITREN.COM - Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang antara lain menekankan pemberantasan judi online, ditindaklanjuti oleh Polres Sukabumi Kota. Dua terduga pelaku yang terlibat dalam promosi judi online, berhasil ditangkap petugas Polres Sukabumi Kota pada 13 Agustus dan 29 Oktober 2024.
Salah seorang terduga pelaku adalah perempuan selebgram berusia 23 tahun berinisial AZ alias A. Bersama seorang terduga pelaku lainnya yang berjenis kelamin laki-laki, yakni RA alias I, A dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Sukabumi, Rabu, 6 November 2024.
Dua terduga pelaku ditangkap pada 13 Agustus dan 29 Oktober 2024
Dikutip dari akun Instagram Humas Polres Sukabumi Kota, @polres_sukabumikota, Kamis, 7 November 2024, dalam jumpa pers itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, S.H., S.I.K., M.M, mengatakan, bahwa kedua terduga pelaku itu ditangkap karena mempromosikan judi online melalui media sosial.
“Pada Hari Rabu, tanggal 13 Agustus 2024, sekira pukul 22 Waktu Indonesia Barat, dan pada Hari Selasa, tanggal 29 Oktober 2024, sekira pukul 15 Waktu Indonesia Barat, (petugas) Polres Sukabumi Kota berhasil mengungkap adanya dugaan tindak tidana mempromosikan judi online melalui media sosial,” tutur Rita.
“Adapun identitas (terduga) pelaku (yang ditangkap) adalah RA alias I, laki-laki, (kelahiran) Sukabumi, (usia) 25 tahun, (profesi) tunakarya, (tinggal di) Cibeureum, Kota Sukabumi. Dan (terduga pelaku lainnya adalah) AZ alias A, perempuan, (kelahiran) Sukabumi, usia 23 tahun, (profesi) selebgram, (tinggal di) Citamiang, Kota Sukabumi,” urai Rita.
Dua terduga pelaku promosikan judi online melalui media sosial
Modus operandi yang dilakukan kedua terduga pelaku ini, menurut Rita, adalah mempromosikan konten video judi online melalui akun media sosial Facebook dan juga Instagram.
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 18
Setelah mengunggah konten video judi online beserta link slot situs judi online itu, kedua terduga pelaku ini mendapatkan uang sesuai bukti absen promosi judi online yang diunggahnya tersebut.
“Dari hasil promosi, dilaporkan di aplikasi telegram, untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 ribu sampai dengan Rp 2 juta, untuk setiap unggahan judi slot online, yang cair selama 14 atau 15 hari setelah laporan pada aplikasi telegram,” ungkap Rita.
Barang bukti yang diamankan di Polres Sukabumi Kota
Baca juga: Wajah Halus Mulus Berkat Resep Terapis: Masker dan Scrub Kopi Jeruk Nipis
Saat ini, selain mengamankan kedua terduga pelaku, petugas Polres Sukabumi Kota juga telah menyita sejumlah barang bukti. Petugas juga menerapkan pasal berlapis dengan ancaman hukuman berat kepada kedua terduga pelaku ini.
“Barang bukti yang telah berhasil diamankan adalah satu unit PC atau CPU (merk) Samsung warna hitam, kemudian satu unit layar monitor merk Sharp warna hitam, satu unit keyboard warna hitam, kemudian satu unit webcam, satu unit speaker, satu unit mouse, satu unit router wifi Indihome, dua unit handphone dengan berbagai merk, kemudian tiga buah kartu ATM, (dan) tiga lembar rekening koran Bank BCA,” ujar Rita.
Baca juga: Cuaca Ekstrim Landa Kota Sukabumi, Berikut Foto dan Data 32 Lokasi Terdampak Bencana
“Pasal yang diterapkan (kepada kedua terduga pelaku ini) adalah Pasal 45 ayat 2, juncto Pasal 27 ayat 2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, juncto Pasal 303 ayat 1 ke-1 KUH Pidana, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun, dan atau denda paling banyak Rp 10 miliar,” kata Rita.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, S.H., S.I.K., M.M.
Rita pun kemudian mengimbau warga masyarakat Kota Sukabumi untuk senantiasa bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca juga: Dukung Rudy Mas’ud-Seno Aji di Pilgub Kaltim 2024, Ketua Fokus for Harum: “Visi Mereka Jelas”
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat, agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Gunakan (media sosial) secara bijak, dan tidak terlibat pelanggaran atau kejahatan, (sesuai) dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Rita. (*)