SUKABUMITREN.COM - Tindakan tidak menyenangkan dialami jurnalis detikjabar, Siti Fatimah, saat meliput acara Hari Bhakti Adhyaksa 2024 di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Senin, 22 Juli 2024. Jurnalis yang akrab disapa Sifat itu, dihardik oleh Kasi Pidsus Kejari Kota Sukabumi, M. Taufik Akbar.
Kejadian berawal saat para jurnalis tengah melakukan wawancara door stop dengan Kajari Kota Sukabumi, Setiyowati, perihal pencapaian kinerja Kejari Kota Sukabumi. Ada beberapa pencapaian yang ditanyakan para jurnalis kepada Setiyowati, termasuk kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan aset Pasar Gudang, Kota Sukabumi.
Setiyowati kemudian meminta Kasi Pidsus, M. Taufik Akbar, untuk lebih rinci menjelaskan kasus itu. Saat mendapatkan pertanyaan dari Sifat, apakah ada mantan Walikota Sukabumi yang diperiksa dalam kasus tersebut, Akbar langsung menghardik dengan nada tinggi.
Baca juga: Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Sukabumi Gelar Aksi Jalan Mundur
Bukannya menjawab, Akbar justru balik bertanya, “Siapa yang bilang (mantan Walikota Sukabumi diperiksa)?” Tak cukup sampai di situ, Akbar kemudian juga bertanya kembali, “Kenapa jurnalis bertanya seperti itu?”
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Sukabumi Raya, Apit Haeruman, mengutuk keras tindakan Akbar tersebut. Menurut Apit, seorang jurnalis berhak menanyakan hal apa pun kepada narasumber yang kompeten untuk menjawabnya.
“Harusnya tadi tinggal jawab saja, tidak perlu dengan nada keras dan bertanya kembali ke jurnalisnya. Karena profesi kita berhak untuk bertanya. Apalagi, saat itu, Kasi Pidsus sebagai narasumber yang kompeten untuk menjawab pertanyaannya,” tutur Apit.
Walau kemudian sudah ada permintaan maaf dari Kasi Intelijen dan Kasi Barang Bukti Kejari Kota Sukabumi, lanjut Apit, harusnya Kasi Pidsus yang langsung meminta maaf kepada jurnalis media online nasional tersebut.
“Jika dibiarkan, ke depannya akan menjadi preseden buruk bagi jurnalis ketika akan meminta waktu untuk melakukan wawancara. Para pejabat dengan seenaknya bisa memarahi jurnalis, jika ada pertanyaan yang tidak membuat nyaman dirinya. Padahal, itu pertanyaan penting dan tidak menyinggung pribadi,” ungkap Apit. (*)