SUKABUMITREN.COM - Musibah keracunan hidangan yang terjadi seusai acara syukuran di Kampung Cikiwul Lebak, RT 01/RW 02, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu, 2 Juni 2024, layak dikategorikan sebagai KLB (kejadian luar biasa). Sebab, jumlah warga yang diduga mengalami keracunan seusai menyantap hidangan di acara itu, mencapai 132 orang.
Fakta itu diungkapkan Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri, ketika ditemui di Kantor Kecamatan Cibadak pada Kamis pagi, 6 Juni 2024.
“Untuk data ter-update hari ini, yang kena musibah keracunan itu sebanyak 132 orang. Yang kemarin dibawa ke UGD (RSUD Sekarwangi) awalnya 52 (orang), terus nambah lagi dua orang. Untuk saat ini, di UGD (RSUD Sekarwangi) masih bertahan di ruangan 30 orang. Jadi, yang lainnya sudah dipulangkan kemarin (Rabu, 5 Juni 2024),” tutur Abeng.
“Dan kalau kemarin di posko ada enam orang. Tapi, untuk hari ini, saya belum ngecek ke sana, apa masih ada atau tidak di posko darurat, yang ada di RW 2. Itu data ter-update hari ini,” kata Abeng.
Baca juga: Diduga Keracunan Hidangan Syukuran, Puluhan Warga Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi Dirawat di RSUD Sekarwangi
Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana
Sama dengan data yang diberikan Abeng, Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, juga mengungkapkan, bahwa hingga saat ini, jumlah pasien korban keracunan yang masih menjalani perawatan di RSUD Sekarwangi berjumlah 30 orang.
“Untuk update terbaru kasus keracunan KLB (kejadian luar biasa) yang terjadi kemarin itu, untuk pasien yang tersisa di Rumah Sakit Sekarwangi ini berjumlah 30 orang. Dari dewasanya 19 orang, dan anak-anaknya 11 orang,” ungkap Rizal.
Baca juga: Santap Hidangan Prasmanan, Warga Kampung Cikiwul Sukabumi: BAB Lebih dari 10 Kali
Kondisi ke-30 pasien tersebut, menurut Rizal, sudah sangat membaik. “Sudah pada tidur enak, sudah tidak mual-mual dan muntah lagi, panasnya sudah pada reda. Sekarang paling tinggal tunggu dokter visit, dokter spesialis, untuk kepulangan,” ujar Rizal.
Walau kondisi sudah relatif aman, Rizal memastikan, bahwa RSUD Sekarwangi akan tetap siaga. Demikian pula di posko kesehatan, yang darurat didirikan untuk mengantisipasi besarnya jumlah warga yang diduga mengalami keracunan.
“Kalau untuk di posko sendiri, sekarang masih ada yang jaga. Makanya, kita di sini juga masih siaga, takutnya ada pasien susulan lagi yang datang ke rumah sakit kita,” tegas Rizal. (*)