SUKABUMITREN.COM - Sepekan menjelang Bulan Ramadhan, yang diperkirakan berlangsung mulai Sabtu, 1 Maret 2025, harga telur di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terpantau mengalami kenaikan antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada telur dengan kualitas terbaik, yakni omega, dari semula Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram. Sedangkan harga telur dari jenis lain, semisal komersil, super, putih, dan krem, kini tercatat mencapai Rp 30 ribu per kilogram. dari semula antara Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram.
Anggi, pengawas pemantau harga di Pasar Cibadak, membenarkan kenaikan harga telur itu. Saat ditemui Sabtu, 22 Februari 2025, Anggi mengatakan, kenaikan harga telur itu sudah berlangsung selama sepekan terakhir ini. “Harga telur memang ada kenaikan sudah seminggu ini. Dari harga 28.000 (rupiah), sekarang menjadi 30.000 (rupiah). Adapun telur omega di sini harganya 31.000 (rupiah). Untuk stok telur, Alhamdulillah, banyak stoknya, aman, lancar,” kata Anggi.
Baca juga: Usia Sama-Sama Senja, Adik Bunuh Kakak di Kadudampit Sukabumi
“Memang, misalnya menjelang Lebaran, atau menjelang (Bulan) Puasa, harga telur memang ada kenaikan. Karena permintaan masyarakat meningkat. Jadi, harga juga otomatis ikut naik,” ujar Anggi.
Kenaikan harga telur sudah berlangsung sepekan terakhir ini
Akibat kenaikan harga telur itu, Siti Masnoneh, distributor telur di Pasar Cibadak mengaku mengurangi jumlah pasokan telur yang dijualnya setiap hari. “Begini ya, kalau kemarin, sebelum naik, kita stok barang itu banyak. Seminggu itu bisa 100 peti. Sekarang menurun jadi 50 peti. Karena mau puasa juga. Kadang-kadang stoknya susah juga dari kandangnya. Juga agak sulit. Jadi menurun,” tutur Siti.
Baca juga: Dukung Komitmen Ketua Umum SKKP, Ketum PPWI dan Pemilik Pedrosa Catering Siap Sukseskan Program MBG
“Dulu mah, saya bisa ngejual (telur) sekitar 27 (ribu rupiah per kilogram). Sekarang antara 30 (ribu rupiah) sampai 32 (ribu rupiah), gitu. Omega juga saya ngejualnya antara 32 (ribu rupiah) sampai 31 (ribu rupiah). Saya (punya) banyak jenis (telur) ya. Ada omega, ada komersil, ada super juga, sama yang putih dan krem.,” urai Siti.
“Tiap hari, (harga naik) seribu (rupiah) dari sananya. Makanya, saya bingung nyiasati-nya. Ya, mudah-mudahan, stok turun lagi dari pusatnya, dari kandangnya. Jadi, stabillah. Kan, para pembeli juga nanti banyak yang belanja gitu.,” ungkap Siti.
Kenaikan harga telur dikeluhkan penjual dan pembeli
Senada dengan Siti, seorang penjual telur di Pasar Cibadak, Haji Bawi, juga mengharapkan harga telur bisa segera turun dan normal kembali. Pasalnya, selama beberapa pekan terakhir ini, omset penjualan telurnya terasa lesu, tidak seperti waktu-waktu menjelang Ramadhan sebelumnya.
“Mudah-mudahan sih normal pemasaran. Sekarang agak lesu. Dulunya, menjelang Ramadhan, rame. Sekarang, pasaran semua lesu. Bukan telur aja. Semua lagi lesu,” ucap Bawi, yang menjual berbagai jenis telur di tempatnya berjualan di Pasar Cibadak.
Baca juga: Breaking News: Longsor di Kecamatan Cikidang Sukabumi, Simak Foto-fotonya!!!
“Ada telur putih, telur yang super, telur yang kecil, telur omega. Kalau telur omega, itu telur yang banyak merahnya. Agak mahal, beda (harga antara) dua ribu, tiga ribu (dengan telur biasa). Harganya sekitar 33 ribu (rupiah) per kilo. Untuk telur biasa, (sekarang) udah kisaran 30 ribu (rupiah) per kilo. Biasanya 27-28 (ribu rupiah per kilogram),” kata Bawi.
Penjual dan pembeli berharap harga telur segera turun
Seiring kenaikan harga telur di Pasar Cibadak itu, para pembeli kini mulai mengurangi jumlah telur yang biasa dibelinya di pasar ini. “Biasanya, kita beli (dengan harga) 27 (ribu rupiah), 28 (ribu rupiah). Sekarang bisa nyampe (harga) 30 (ribu rupiah) sampai 35 (ribu rupiah). Biasanya, sebelum naik itu, seminggu bisa (beli telur) dua sampai tiga kilo. Sekarang, paling sekilo atau sekilo setengah,” ujar Citra Dewi Rahmawati, seorang pembeli di Pasar Cibadak.
Baca juga: Resah Akibat Serangan Lalat, Ratusan Warga Unjuk Rasa ke Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi
“Karena mahal, tolonglah ke Pemerintah, dikurangin deh. Harga sembako diturun-turunin. Apalagi, buat kita yang banyak anak. Ya, itu harapannya, sembako diturunin. Apalagi, sekarang mau Puasa gitu kan. Tolonglah buat Pemerintah, diturunin lagi, dikontrol lagi, untuk harga-harga di pasar,” tutur Citra.
Kenaikan harga membuat jumlah pembelian telur menurun
Harapan serupa juga diungkapkan Aqidah, pembeli yang menjual kembali telur di rumahnya. “Kasihanlah, kan Ibu sebagai penjual. Kemauan Ibu, pengin-nya yang murah aja. Biasa (beli telur seharga) 24-25 (ribu rupiah per kilogram), itu sedeng. Kalau mahal, kasihan yang banyak anaknya yang doyan telur,” ungkap Aqidah.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 78
“Biasa beli telur enam kilo, (sekarang) beli tiga kilo aja, daripada nggak ada. Harapannya, kalau bisa, harga telur (kembali) stabil, kayak biasanya 24-25 (ribu rupiah per kilogram), itu baru bagus,” ucap Aqidah. (*)