SUKABUMITREN.COM - Jalan Suryakencana di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu malam, 1 Juni 2024, kembali terendam banjir. Peristiwa yang terus berulang itu, penyebabnya tetap sama, yakni hujan deras yang kembali turun di kawasan tersebut.
Sabtu kemarin, hujan deras turun sekitar satu jam lamanya. Besarnya debit air yang turun membuat selokan di kiri-kanan Jalan Suryakencana langsung meluap. Tak hanya merendam jalan, air juga menyerbu masuk ke areal pertokoan yang ada di kanan dan kiri jalan tersebut.
Ajat Sudrajat, seorang pemilik toko, mengaku sudah bosan dengan banjir yang terus-menerus menggenangi tempat usahanya itu. “Ya, mau gimana lagi,” keluh Ajat. “Selokan di sini kan mampet oleh sampah. Jadi, setiap kali hujan, air selokan langsung meluap. Tidak hanya ke jalan, tapi juga ke toko-toko yang ada di sini,” ujar Ajat.
Ditambahkan oleh Ajat, tidak hanya direpotkan oleh genangan air, warga setempat dan pemilik toko juga hampir selalu dibuat resah dengan kehadiran ular, setiap kali banjir tiba. “Seingat saya, sudah empat kali ular ukuran besar ditemukan di sini, berbarengan dengan terjadinya banjir,” kata Ajat.
Ular terakhir dari jenis sanca batik diketahui keluar dari dalam selokan pada 17 Mei 2024. Ditengarai, ular itu terbawa keluar oleh arus air yang tengah meluap di dalam selokan.
Saat itu, hujan sedang turun dengan sangat deras di kawasan Cibadak. Diduga, ular itu telah lama berada di dalam selokan, dan terdorong ke luar akibat kuatnya arus air di selokan tersebut.
“Ini sudah ketiga kalinya ada ular keluar dari selokan, setiap kali hujan turun di sini (Cibadak},” ujar Andi Galon, warga setempat yang saat itu menangkap ular tersebut.
Baca juga: Hujan Deras, Ular Sanca Batik Keluar dari Dalam Gorong-Gorong Jalan Surkencana, Cibadak, Sukabumi
Anggota Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Rayon Cibadak berusia 50 tahun ini menuturkan, sesaat setelah terlempar ke luar dari gorong-gorong ke arah jalan, ular tersebut sempat terlindas dua kali oleh kendaraan yang melintas di Jalan Suryakencana.
“Tapi, karena kondisi tubuhnya sangat kuat, ular itu tetap hidup saat saya amankan,” kata Andi. Perihal ukuran dan berat tubuh ular itu, Andi memperkirakan memiliki panjang sekitar tiga meter dan berat kurang lebih tujuh kilogram.
Saat ini, ular itu telah dilepaskan kembali ke habitatnya di sekitar lokasi penemuannya di kawasan Cibadak. “Sudah saya lepaskan, karena mungkin lebih baik berada di habitatnya,” ucap Andi. (*)