SUKABUMITREN.COM - Perawatan atas lelaki berinisial AS mulai Rabu, 30 Oktober 2024, di Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, Jalan Pelita-Cipatuguran, RT 05/RW 06, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, ternyata dipicu oleh insiden pencurian truk yang diduga dilakukan oleh lelaki berusia 38 tahun itu.
Truk pengangkut fly ash atau abu batubara tersebut diduga dicuri AS dari area parkir PLTU Jabar II, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu dini hari, 30 Oktober 2024, sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 12
Setelah dicuri, truk itu dibawa lari AS hingga kemudian terperosok masuk ke sawah di Kampung Gunung Sumping, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Sebelum masuk ke sawah, truk itu lebih dahulu menabrak pagar sekolah. Lokasi insiden ini memang tidak terletak di jalan umum, namun berada di lingkungan SMP-IT Sahabat Alam, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Pemanjat Pohon Kelapa asal Sumbar Dirawat di Panti Rehabilitasi Sukabumi
"Sekitar jam 03.00 WIB, anak-anak santri dan pembina asrama ramai. Pas dilihat, ada mobil menabrak pagar. Lalu, pagarnya juga dilindas,” kata Asep Yusuf, Kepala Bidang Sarana SMP IT Sahabat Alam, Rabu, 30 Oktober 2024.
AS (kiri baju merah) saat diinterogasi di lokasi kecelakaan
Insiden ini kemudian dilaporkan ke petugas Polsek Palabuhanratu. Panit Binmas Polsek Palabuhanratu, Aipda Pol. Taufik Hadianto, yang saat itu datang ke lokasi, sempat menginterogasi AS. Menurut Taufik, AS mengaku mendengar bisikan misterius, yang mengarahkannya untuk membawa lari truk itu.
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 11
“Betul informasinya, dia mencuri truk dari kawasan PLTU. Hanya, kondisinya memang dia mengaku mendengar bisikan. Kita juga nggak tahu (kebenarannya). Kemungkinan kita bawa dulu ke Panti (Sosial Rehabilitasi Mental) Aura Welas Asih,” ujar Taufik.
AS akhirnya dibawa ke Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih
Sesampai di Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, akhirnya diketahui pula identitas AS yang sebenarnya. Warga Desa Batu Manjulur, Kelurahan Batu Manjulur, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, ini, adalah sosok yang juga membuat insiden pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Baca juga: Promosikan Situs Judi Online, 2 Selebgram Perempuan Berusia 18 Tahun Ditangkap Polres Sukabumi
Saat itu, sekitar pukul 06:00 WIB, AS kepergok warga menaiki pohon kelapa di Kampung Bojongsari, RT 002/RW 006, Desa Jaya Bakti, Kelurahan Jaya Bakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Semula, warga menduga, AS tidak bisa turun dari pohon kelapa itu. Warga kemudian melapor ke aparat desa, yang langsung menghubungi petugas kepolisian, TNI, sukarelawan, dan pemadam kebakaran.
Aksi AS saat memanjat pohon kelapa di Cidahu
Baca juga: Bermula dari “O Dat Ding”, Jadilah Odading Tenar Hingga Era “Kaum Mendang-mending”
Setiba petugas di lokasi, barulah diketahui, bahwa AS bukannya tidak bisa turun, melainkan enggan turun dari pohon kelapa itu. Setelah dibujuk petugas, barulah pada sekitar pukul 10:32 WIB, atau sekitar lima jam setelah naik ke pohon kelapa itu, AS bersedia untuk turun.
Sesampai di bawah, AS dirawat seperlunya, diberi makan dan minum, serta kemudian dilepaskan, karena diduga hanya linglung saat melakukan perbuatannya itu.
AS dilepaskan setelah turun dari pohon kelapa
Baca juga: Odading: Viral kala Pandemi, Enak Pula Dibikin Sendiri
Fakta mengenai keterlibatan AS dalam insiden di Cidahu itu dibenarkan petugas Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, Irgiana Fahrezi.
“Tadi sempat ditanya bersama petugas kepolisian. Mulai dari nama lengkap sampai alamat. Ternyata cocok dengan data orang yang beberapa waktu lalu dievakuasi tim Rescue Damkar dari pohon kelapa di wilayah Cidahu,” ungkap Irgi, panggilan akrab Irgiana Fahrezi.
AS diduga mengalami gangguan jiwa
Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 10
Irgi membenarkan pula, bahwa pihaknya dimintai bantuan oleh petugas kepolisian untuk merawat AS. Berdasarkan hasil percakapan sementara, menurut Irgi, AS diduga mengalami gangguan kejiwaan.
“Kalau komunikasi sementara, dia diduga mengalami gangguan kejiwaan. Dia memang memiliki kecenderungan tertarik dengan kendaraan-kendaraan besar, karena tadi bercerita pernah menjadi sopir truk minyak sawit di Sumatera,” tutur Irgi.
“Sementara, dia dititipkan di Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, sambil menunggu prosesnya. Kita upayakan rehabilitasi kepada yang bersangkutan,” ujar Irgi. (*)