SUKABUMITREN.COM - Jenazah pelajar kelas 1 SMK berinisial FMS pada Jumat, 11 Oktober 2024, sore, akhirnya dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Cibungbulang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya, jenazah remaja lelaki berusia 15 tahun ini diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Otopsi dilakukan, karena remaja lelaki asal Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, ini diduga meninggal dunia akibat tawuran dua lawan dua dengan menggunakan senjata tajam pada Kamis, 10 Oktober 2024, malam.
Jenazah korban diotopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Dugaan itu dibenarkan oleh Kepala Desa Cijengkol, Oban Sobandi, saat ditemui Sabtu, 12 Oktober 2024. “Malam itu (Kamis, 10 Oktober 2024), kejadian diantara pukul 21:00 WIB lebih. Saya menerima informasi waktu pengajian malam, ternyata ada tawuran sebelah sini,” kata Oban.
Sepengetahuan Oban, korban meninggal dunia akibat kehabisan darah, setelah mendapatkan luka bacok di bagian punggungnya. “Luka itu di punggung, kena bacok. Kalau dari (barang) bukti semalam sih, ada celurit satu sama pisau. Datang sudah dalam keadaan meninggal. Mungkin kehabisan darah. Itu korban diantar sama mereka, temannya,” tutur Oban.
Korban diduga meninggal akibat kehabisan darah
Oban mengungkapkan pula, tawuran itu diduga melibatkan kelompok antar sekolah SMP dan alumni, serta diawali dengan perjanjian di media sosial sebelum terjadinya tawuran. “Ini antar sekolah, dan mungkin melibatkan alumni. Karena ini kan korban baru kelas 1 SMA. Kemungkinan, ada yang saling kenal satu sama lainnya. Cuma, kayaknya, ini sih ada semacam janjian,” urai Oban.
Kasus kematian korban ditangani petugas kepolisian
Saat ini, menurut Oban, kasus tawuran yang merenggut nyawa ini masih ditangani petugas Polsek Caringin dan Polres Sukabumi. (*)