SUKABUMITREN.COM - Nasib malang menimpa Aja Suryana. Kamis, 4 September 2024, malam pekan lalu, tas yang melekat di tubuhnya dijambret tiga lelaki yang mengendarai satu sepeda motor di Jalan Suryakencana, di kawasan Leuwigoong, Kampung Pojok, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Di dalam tas itu, menurut Aja, tersimpan sejumlah perhiasan emas yang terdiri dari giwang, kalung, cincin, dan gelang kaki, serta uang Rp 50.000.
Baca juga: Terlibat Pembunuhan di Usia 48, Perempuan ini Temani Anak Lelakinya Dalam Tahanan Polres Sukabumi
“Rencananya, perhiasan itu mau saya jual lagi, untuk biaya sekolah anak saya,” ucap Aja, yang sehari-hari tinggal di Kampung Pamuruyan, RT 01/RW 01, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Bahwa Aja pada malam kejadian itu masih berada di jalanan, tiada lain karena bersama istrinya, ia bekerja mencari barang-barang rongsokan yang masih bisa dijual kembali.
Baca juga: 4 Terduga Pembunuh Diki Jaya Ditangkap Polres Sukabumi, 2 Diantaranya Pasangan Ibu dan Anak
Uang hasil penjualan itu kemudian disimpan dan ditabung, guna kemudian dibelikan perhiasan emas. Seluruh perhiasan itu disimpan Aja di dalam tas berwarna merah, yang selalu dibawa ke mana pun ia pergi, karena khawatir hilang diambil orang.
Aja sudah ikhlas perhiasannya hilang
Tak disangka, perhiasan itu akhirnya malah hilang dijambret tiga penjahat di Jalan Suryakencana, Cibadak, saat Aja tengah mencari dan memulung barang-barang rongsokan bersama istrinya.
Baca juga: Ikut Jalan Sehat dan Sapa Warga Nagrak, Cagub Jeje Yakin Raup 80 Persen Suara di Sukabumi
“Mau teriak, takut, karena orangnya bawa kayu dan senjata tajam. Orangnya terus lari ke arah Sukabumi, sambil bawa tas merah punya saya,” urai Aja.
Ketika peristiwa itu terjadi, lampu penerang jalan umum (PJU) dalam kondisi tidak menyala, sehingga keadaan di lokasi pun gelap gulita. Aja mengaku menderita kerugian sekitar Rp 6 juta.
Baca juga: Pilkada Wakatobi 2024, Tokoh Bayo Minta Warga Masyarakat Mola Selatan Menangkan HARUM
“Saya sudah ikhlaskan,” ucap Aja, yang karena itu pula mengaku tak melapor ke polisi. “Nggak mau (melapor ke polisi). Takut merepotkan,” kata Aja. (*)