SUKABUMITREN.COM - Seorang lelaki berusia 63 tahun bernama Papar pada Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 09:00 WIB, ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi Kampung Cikopak, RT 01/RW 11, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Sehari-hari korban tinggal di Kampung Tugu, Kecamatan Nagrak.
Diduga, korban meninggal akibat terjatuh saat mengambil bambu di sekitar saluran irigasi itu. Dugaan ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Girijaya, Kecamatan Nagrak, yang datang ke rumah korban bersama Kapolsek Nagrak, Iptu Pol. Asep Suhriyat, S.H., M.H.
Saluran irigasi tempat ditemukannya jenazah korban
Baca juga: Dikeroyok dan Dianiaya 4 Remaja di Cikole Sukabumi, Pemicu Peristiwa Ternyata Korban Sendiri
Asep mengungkapkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban dketahui sempat membeli rokok pada sekitar pukul 07:30 WIB.
“Awal kronologisnya, almarhum pada saat pukul 07.30 membeli rokok. Kemudian, almarhum langsung (pergi) untuk mengambil bambu. Pada pukul 09.00, yang bersangkutan (diduga) jatuh, dan ditemukan di irigasi Cikopak dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian dicek dari Puskesmas pun almarhum sudah tidak bernyawa lagi,” tutur Asep.
Kapolsek Nagrak, Iptu Pol. Asep Suhriat, S.H., M.H.
Baca juga: Keroyok dan Aniaya Pengendara Sepeda Motor, 4 Remaja Belasan Tahun Diamankan Polres Sukabumi Kota
Ketika pertama kali ditemukan oleh warga setempat bernama Iyam, menurut Asep, posisi korban dalam keadaan terlentang di saluran irigasi, dengan mengenakan pakaian sehari-hari yang biasa dipakai korban ke kebun. “Ya, memang pekerjaannya (korban), kebutuhan untuk mengambil bambu,” ujar Asep.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), menurut Asep, didapat dugaan, bahwa korban terjatuh saat mengambil bambu di sekitar saluran irigasi itu. Dugaan ini diperkuat dengan adanya luka di bagian kepala korban, serta ditemukannya bercak darah di TKP.
Baca juga: Cuaca Ekstrim Landa Sukabumi, Rumah Warga 4 Desa dan Lapas di Kecamatan Warungkiara Rusak
“Kita melakukan pengecekan, dan kemudian didampingi oleh pihak Puskesmas. Yang bersangkutan, almarhum, (diduga) jatuh dengan kepala terbentur tembok (saluran irigasi). (Ada) luka di kepala (korban), memar (di) sebelah depan. Di TKP (juga) ada bercak darah,” ungkap Asep.
Kepala Desa Kalaparea, Heri Kurniawan
Kepala Desa Kalaparea, Heri Kurniawan, mengatakan, jenazah korban dievakuasi dari saluran irigasi itu oleh warga setempat, dengan disaksikan oleh Ketua RT dan Ketua RW.
Baca juga: Cari Bibit Pecatur Anak Jalanan, Cibadak Catur Club Rutin Gelar Pertandingan di Emperan
“Setelah warga, Pak RT, dan Pak RW mengenal mayat tersebut, langsung masyarakat evakuasi (mayat itu), karena memang mengenal. Dan langsung pihak kepolisian dan pemerintah desa serta masyarakat menyaksikan (kondisi mayat itu). Dan memang, sementara diduga kecelakaan murni, jatuh dan kepalanya (korban) membentur irigasi,” urai Heri.
Jenazah korban akan langsung dimakamkan keluarganya
Sesuai permintaan keluarga, menurut Heri, jenazah korban akan langsung dimakamkan pada hari ini juga. “Keluarga sudah mengikhlaskan (kematian korban). Dan ini kecelakaan murni. Dan selanjutnya (jenazah korban) akan segera dimakamkan, dan tidak diotopsi,” ucap Heri. (*)