SUKABUMITREN.COM - Kondisi belajar-mengajar yang sangat memprihatinkan dialami guru dan murid Kelas 5 SDN Ciaripin, yang berlokasi di Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. Sejak awal semester pada Juni 2024 lalu, guru dan para murid itu harus belajar dengan duduk di lantai panggung kreasi milik sekolah, karena ruang kelas dan kursi untuk kegiatan belajar-mengajar dalam kelas rusak serta tidak bisa dipakai lagi.
Saat ini, tercatat ada 40 murid Kelas 5 yang setiap hari harus belajar dengan duduk di lantai panggung kreasi milik sekolah itu. Nadia, seorang murid perempuan Kelas 5, mengaku tahu alasannya harus duduk dan belajar di lantai. “Karena kelasnya rusak,” ucap Nadia, saat ditemui pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca juga: HUT Kemerdekaan RI ke-24 Tahun 1969: Membuka Kembali Edisi “Nomor Proklamasi” Majalah Selecta
Pengakuan yang sama diutarakan Rivaldi Nur Fajrial. Bocah lelaki berusia 11 tahun ini mengaku mulai belajar di lantai panggung kreasi itu sejak naik ke Kelas V. “Kelasnya rusak,” kata Rivaldi, ketika ditanya penyebab dirinya harus belajar di lantai panggung kreasi tersebut.
Ade Wahyudi, guru PAI di SDN Ciaripin, mengungkapkan, kerusakan atas ruang Kelas 5 itu sudah terjadi sekitar satu tahun lamanya. “Waktu semester lalu, ruang kelas masih dipakai, walau dipaksakan. Mulai semester ini, karena kondisi kelasnya sudah sangat parah, maka murid-murid Kelas 5 terpaksa dialihkan ruang belajarnya ke panggung kreasi ini,” tutur Ade.
Baca juga: KLB PWI Akhirnya Jadi Digelar di Jakarta, Hendry Ch. Bangun: “Itu Pelanggaran Serius”
Senada dengan Ade, Kepala Sekolah SDN Ciaripin, Ismat, S.Pd, juga membenarkan kerusakan atas ruang Kelas 5 di sekolah yang dipimpinnya itu. “Sejak saya datang ke sini pada tahun 2002, kondisi bangunan di sekolah ini sudah banyak yang rusak. Saya kemudian mengusulkan perbaikan ke Dinas (Pendidikan Kabupaten Sukabumi), dan mendapat bantuan (pembangunan) satu lokal kelas,” ungkap Ismat.
Saat ini, menurut Ismat, pihaknya juga sudah kembali mengusulkan perbaikan ruang Kelas V yang rusak itu, beserta pembangunan perpustakaan dan WC untuk murid-murid sekolah. Rencananya, pada Rabu, 20 Agustus 2024, atau paling lambat Jumat, 22 Agustus 2024, pesanan kursi dan meja kelas akan tiba di sekolah itu.
Baca juga: Kapolres Sukabumi Kota Pimpin Sertijab Kabag Log serta Beri Penghargaan 42 Personil Polri dan ASN
“Tapi, saya masih akan lihat dulu, apa kursi dan meja itu bisa ditaruh dalam kelas, karena dikhawatirkan hilang. Kemungkinan, akan kita simpan dan gunakan untuk belajar murid di mushola sekolah,” ujar Ismat.
Ismat berharap, usulan perbaikan ruang Kelas V yang diajukannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, bisa selekasnya dikabulkan dan direalisasikan. “Kasihan anak-anak. Mereka harus belajar di lantai panggung kreasi milik sekolah, karena ruang kelasnya rusak. Andai dipaksakan belajar dalam kelas (yang rusak itu) mungkin bisa, tapi saya khawatirkan keselamatan anak-anak ini,” tegas Ismat. (*)