SUKABUMITREN.COM - Delapan dari 10 ekor kambing milik Tarip Kasim, warga Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu, 4 Agustus 2024, sekitar pukul 06:00 WIB, ditemukan mati misterius. Dua kambing tersisa yang masih hidup akhirnya juga disembelih, karena ditemukan dengan kondisi leher nyaris putus. Tarip menduga, kambing-kambing miliknya itu mati diserang macan tutul.
Ketika ditemui di kediamannya, Minggu, 4 Agustus 2024, Tarip mengungkapkan, serangan macan tutul atas ke-10 kambing miliknya itu kemungkinan terjadi antara pukul 03:00-04:00 WIB dini hari. Sebab, pada sekitar 00:00 WIB tengah malam, saat memeriksa kandang kambingnya itu, Tarip mengaku melihat kambing-kambingnya ini masih dalam keadaan hidup.
Jejak macan tutul (atas) dan bercak darah di kandang kambing
Baca juga: Bobol Kios Beras Untuk Modal Judi Online, Pedagang Ayam Potong Ditangkap Polsek Cikole Sukabumi
Lokasi kandang kambing itu terletak jauh dari pemukiman warga, semata karena Tarip ingin menjaga hubungan baik dengan para tetangganya. Alhasil, pada sekitar pukul 06:00 WIB, saat hendak memberi makan kambing-kambingnya itu, Tarip kontan kaget melihat banyak darah berceceran di sekitar kandang kambingnya tersebut.
“Waktu itu, kondisi delapan kambing sudah tergeletak mati di luar kandang. Dua sisanya yang masih hidup terpaksa saya sembelih, karena lehernya juga sudah nyaris putus,” ujar Tarip.
Baca juga: Pelaku Buang Bayi di Ciemas Sukabumi Ditangkap Polisi, Ternyata Masih Kerabat Warga Penemu Bayi
Semula, lelaki berusia 50 tahun ini menduga, ada orang yang sengaja memotong kambing-kambingnya itu. Namun, saat melihat luka bekas gigitan di leher kambing-kambingnya itu, Tarip meyakini, hewan peliharaannya itu mati diserang binatang buas. Lokasi desa tempat tinggal Tarip terletak di kaki Bukit Paok, yang masuk kawasan Gunung Salak, yang ditengarai masih dihuni banyak hewan liar dan buas.
“Kemungkinan (yang menyerang kambing-kambing saya) macan tutul, karena dulu juga pernah ada kejadian kayak gini,” cetus Tarip.
Tarip (atas) dan kuburan kambing-kambing miliknya.
Baca juga: Diduga Sopir Kurang Konsentrasi, Bus MGI Tabrak Pohon Mahoni di Jalan Raya Sukabumi-Palabuhanratu
Dugaan Tarip itu dibenarkan oleh Kepala Desa Cikarae Thoyyibah, Saepul Rohmat. “Kalau dilihat, ini sudah beberapa tahun kerap kejadian (hewan milik warga diserang binatang buas). Bulan kemarin (Juli 2024), masih satu kadusunan, dua ekor kambing mati (diserang hewan buas). Sejak (kejadian) di bawah itu, satu bulan kejadian (lagi) di wilayah Leuweung Datar, digigit semua lehernya kiri dan kanan,” ungkap Saepul.
Guna mencegah terulangnya peristiwa serupa, Saepul meminta warga untuk memperketat keamanan di desa tersebut. “Kami sementara ini hanya bisa memberikan imbauan ke masyarakat, kita antisipasi ke masyarakat, (agar) diperketat untuk keamanan, (dengan melaksanakan) kegiatan ronda malam dan keliling (desa),” kata Saepul. (*)