SUKABUMITREN.COM - Identitas tengkorak manusia yang ditemukan di kebun kosong di Kampung Cioray, Desa Bojongharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, hingga Selasa, 25 Juni 2024, masih gelap. Menilik pakaian yang dikenakannya, korban adalah perempuan, sebagaimana diungkapkan pada Senin, 24 Juni 2024, oleh Sekdes Bojongharja, Taufik Hidayat.
“Kalau dilihat di pakaian, sepertinya jenis kelamin perempuan,” kata Taufik, yang mengaku juga telah mencoba mencari informasi terkait status atau identitas korban kepada warga setempat. Namun, menurut Taufik, tidak ada warga yang mengaku mengenali atau melaporkan kehilangan keluarganya.
Baca juga: Tengkorak Manusia Ditemukan di Kampung Cioray Sukabumi, Diduga Berjenis Kelamin Perempuan
"Nggak ada (warga yang mengaku kenal). Saya nanya ke warga di sekitar situ, enggak ada (juga) yang kehilangan (keluarganya). Usianya (korban) dewasa. Kalau dari pakaiannya, itu pakaian training,” ujar Taufik.
Seorang warga bernama Ibeng memberikan keterangan lebih lengkap perihal busana yang dikenakan korban. Ibeng mengatakan, ketika ditemukan, tengkorak itu mengenakan pakaian lengkap, namun tanpa celana dalam. Menurut Ibeng, tengkorak itu memakai celana berwarna pink, kaus belang biru dan putih, serta bra berwarna putih kecoklatan.
“Posisi tengkorak bagian bawah masih di dalam celana. Kemudian pakaian ada di dekat tulang belulang bagian atas. Tengkoraknya lengkap, hanya memang terpisah,” ungkap Ibeng.
Ibeng menduga, posisi tulang yang terpisah ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya hewan liar seperti biawak di lokasi penemuan tengkorak itu. Tulang belulang itu diduga dibawa oleh hewan liar tersebut.
"Banyak hewan liar (di lokasi). Yang bisa mengakses ke lokasi ini biasanya warga yang mencari rumput pakan ternak. Kalau ada orang asing masuk ke sini, pasti warga di sini juga tahu. Selama ini, setahu saya, tidak (ada warga) melihat orang asing di sekitar sini,” tutur Ibeng.
Ibeng mengungkapkan juga, di saku celana tengkorak itu ditemukan sejumlah uang tunai kertas, dengan pecahan paling besar senilai Rp 50 ribu, dan paling kecil Rp 2 ribu.
“Mata uang kertas pecahan Rp 50 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 2 ribu, masing-masing satu lembar. Posisinya tergulung, di dalam saku celana. Kalau dilihat dari pakaian, celana training, dan bra itu sepertinya perempuan. Soalnya ada rambut panjang juga ditemukan,” jelas Ibeng.
“Selama ini, tidak tercium bau bangkai. Padahal, dekat ya, sekitar 70 meteran ke perumahan tempat saya tinggal. Ke bagian barat itu ada rumah warga juga. Hanya, area ini memang susah buat diakses, karena banyaknya semak-semak,” ujar Ibeng.
Tengkorak itu ditemukan pada Minggu, 23 Juni 2024, sore, sekitar pukul 15:00 WIB, oleh warga yang tengah ngarit di lokasi tersebut. Karena takut, warga ini baru mengabarkan temuan itu kepada Ketua RT dan RW setempat pada Senin, 24 Juni 2024, pagi.
Selanjutnya, penemuan tengkorak ini dilaporkan ke polisi, dan sebagaimana diutarakan Sekdes Bojongharja, Taufik Hidayat, tengkorak itu kemudian dibawa polisi ke rumah sakit.
“Posisi tengkorak itu sekarang sudah dibawa oleh polisi ke rumah sakit,” kata Taufik. (*)