INDRAMAYUTREN.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpun dunia menyampaikan pidato pada KTT Iklim PBB edisi 2023 (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Pidato para pemimpin dunia ini berlangsung pada Jumat, 1 Desember 2023 waktu setempat.
Saat masih di tanah air dan sebelum bertolak ke Dubai, Jokowi menegaskan akan menyampaikan pengalaman Indonesia dan mempertegas pentingnya kolaborasi global untuk pendanaan iklim.
Ia juga akan menggarisbawahi pentingnya transisi yang inklusif untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang.
"Harapan dunia terhadap COP28 ini sangat besar agar ada aksi global yang nyata untuk pembatasan kenaikan suhu di dunia," kata Jokowi seperti dilansir di akun Instagram pribadinya.
Menurutnya, KTT COP28 ini sangat besar agar ada aksi global yang nyata untuk pembatasan kenaikan suhu di dunia.
Dalam kesempatan pembukaan KTT COP28, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan jika COP28 harus menghasilkan secercah harapan dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
"Jadikan COP ini sebagai harapan baru di masa depan," katanya kepada para pemimpin dunia yang menghadiri konferensi tersebut, melansir dari Anadolu Agency.
Ia juga menyebut jika COP28 bisa mencegah kehancuran dan pemanasan global yang saat ini terlah terjadi.
"Kita memerlukan kepemimpinan, kerja sama, dan kemauan politik. Kami membutuhkannya sekarang," kata Guterres.
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan telah menghimpun dana senilai $30 miliar untuk solusi iklim global.
Dana tersebut bertujuan untuk menjembatani kesenjangan finansial terkait isu-isu iklim dan akan menarik investasi sebesar $250 miliar pada tahun 2030.
Dia menekankan bahwa UEA telah menginvestasikan $100 miliar untuk mendanai aksi iklim dan energi terbarukan dan bersih dan berkomitmen untuk menginvestasikan tambahan $130 miliar selama tujuh tahun ke depan.
Dalam pidatonya saat pembukaan KTT COP28 di Dubai, Raja Charles III juga menegaskan banyaknyua nyawa yang hilang di seluruh dunia akibat peristiwa cuaca ekstrem terkait perubahan iklim.
"Saya berdoa dengan sepenuh hati agar COP28 akan menjadi titik balik penting menuju tindakan transformasional sejati pada saat, seperti yang telah lama diperingatkan oleh para ilmuwan, kita melihat titik kritis yang mengkhawatirkan telah tercapai," kata dia.
Untuk diketahui, sebanyak 180 kepala dengan dari pemerintahan di seluruh dunia menghadiri KTT ini. KTT COP28 ini akan berlanjut hingga 12 Desember 2023.(*)